Pada Jumat (20/3/2020), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 16.273 Rupiah melemah signifikan 3,57% dibandingkan posisi sehari sebelumnya dan berada di posisi terlemah sejak Jisdor diperkenalkan pada 2013.
Sementara di perdagangan pasar spot, rupiah juga melemah. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 15.950 di mana rupiah melemah 0,31%.
Rupiah berada di posisi terlemah sepanjang sejarah kalau mengacu ke posisi penutupan perdagangan, bukan intraday. Posisi rupiah terlemah sepanjang sejarah secara intraday ada di Rp 16.800 yang terjadi pada Juni 1998.
Dari dalam negeri, faktor yang menghambat laju rupiah adalah penyebaran virus corona. Mengutip data covid19.go.id, saat ini jumlah kasus corona di Indonesia adalah 309. Korban jiwa tercatat 25 orang.
Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, memperkirakan jumlah tambahan pasien corona dalam beberapa waktu ke depan akan signifikan. Sebab kontak antar-manusia di Indonesia masih tinggi.
"Kita menyadari, akan terjadi penambahan pasien secara signifikan. Sebabnya dari kontak. Kita akan tracing dan edukasi juga semakin gencar. Sehingga masyarakat sudah mulai menyadari bahwa mereka juga harus waspada," tegas Yurianto.
Penyebaran virus corona yang begitu cepat membuat pemerintah menganjurkan masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah. Kalau tidak penting-penting amat, tidak perlu keluar rumah. Bekerja, belajar, dan beribadah bisa dilakukan di rumah.
"Kebijakan belajar di rumah, kebijakan bekerja di rumah, kebijakan beribadah di rumah, jangan sampai kebijakan ini dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk liburan. Saya lihat Sabtu, Minggu kemarin di Pantai Carita, di Puncak, lebih ramai dari biasanya," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penurunan aktivitas publik berdampak kepada kelesuan ekonomi. Oleh karena itu, BI sampai menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik untuk 2020 dari 5-5,4% menjadi 4,2-4,6%.
Prospek perekonomian Indonesia yang agak gloomy membuat investor menjauh dari pasar keuangan Tanah Air. Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 102,62 miliar yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 4,07% pada pukul 09:36 WIB. Minimnya pasokan modal asing di pasar keuangan membuat rupiah sulit lepas dari zona merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
https://ift.tt/395LiPA
March 20, 2020 at 10:07AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Help! Rupiah Sudah Rp 16.273/US$ di Kurs Tengah BI"
Post a Comment