Kementerian kesehatan Myanmar mengatakan korban terinfeksi adalah seorang pria Myanmar berusia 36 tahun yang baru kembali dari Amerika Serikat (AS) dan seorang pria Myanmar berusia 26 tahun yang kembali dari Inggris.
"Kami akan menyelidiki semua orang yang berhubungan dekat dengan kedua orang ini," kata sebuah pernyataan ditulis AFP.
Negara Asia Tenggara berpenduduk 54 juta orang itu sebelumnya telah memperoleh banyak pertanyaan lantaran belum melaporkan satu kasus pun di dalam negeri di saat 160 lebih negara dan wilayah dunia telah melaporkan kasus infeksi.
Apalagi mengingat fakta bahwa negara itu berbatasan langsung dengan China, tempat virus mematikan itu pertama kali ditemukan.
Pengumuman itu sendiri langsung memicu aksi belanja kebutuhan dalam skala besar (panic buying) di satu supermarket di ibukota komersial Yangon pada malam hari itu juga.
Sebelumnya dalam beberapa hari terakhir, pemerintah telah mengambil langkah pencegahan, yang termasuk menutup beberapa ruang publik, sekolah, bioskop hingga bar karaoke dan panti pijat.
Negara ini juga telah membatalkan acara perayaan besar, di antaranya yaitu acara perayaan Tahun Baru negara itu yang biasanya diadakan pada bulan April.
Namun demikian, langkah pemerintah dianggap akan kurang membantu mengingat sistem kesehatan di negara itu diketahui sebagai salah satu sistem kesehatan masyarakat terlemah di dunia, kata Richard Horsey, analis yang berbasis di Yangon.
"Negara ini juga hampir tidak memiliki jaring pengaman sosial, sehingga yang termiskin dan paling rentan akan menanggung beban terbesar dari krisis kesehatan dan ekonomi," katanya kepada AFP.
Mirisnya, seorang dokter di kota provinsi Pathein sendiri telah mengakui kekurangan itu. Ia sampai menulis di laman Facebook, meminta bantuan karena rumah sakitnya hanya memiliki tujuh tempat tidur di bangsal isolasi dan hanya memiliki satu ventilator.
"Jika kita memiliki lebih dari tujuh pasien, di mana kita akan menempatkan mereka?" kata kepala rumah sakit Dr. Than Min Htut.
Sementara di ASEAN, mengutip data Worldometers pukul 8:00 WIB, kasus corona terbanyak ada di Malaysia (1.518), lalu Thailand (721), Indonesia (579), Singapura (509), Filipina (462), Vietnam (123), Brunei (91), Kamboja (87). Sementara Laos belum melaporkan kasus.
(sef/sef)
https://ift.tt/2QEPvU4
March 24, 2020 at 08:29AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hampir Seluruh ASEAN, Myanmar Laporkan Kasus Pertama COVID-19"
Post a Comment