Meski kemarin, IHSG ditutup melemah 4,89% ke level 3.989,52 pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (23/3/2020) dan sempat dihentikan sementara perdagangan selama 30 menit (trading halt) karena pelemahan mencapai 5% dalam sehari. Ini menandakan masih ada keresahan dari para pemilik modal.
Dalam riset hariannya, MNC Sekuritas menjelaskan, kemarin, IHSG ditutup terkoreksi 4,9% ke level 3.989. Selama IHSG tidak terkoreksi di bawah 3.918, maka diproyeksikan IHSG sedang berada di awal wave 4 dari wave (3) sehingga IHSG berpeluang menguat ke area 4.350-4.400.
"Namun, apabila IHSG ternyata terkoreksi di bawah 3.918 maka IHSG akan membentuk wave 5 dari wave (3) ke arah 3.550," tulis MNC Sekuritas, Selasa (24/3/2020).
Sementara itu, Indosurya Sekuritas menyebutkan, potensi tekanan pada pergerakan IHSG terlihat masih belum akan berakhir, hal ini juga dipengaruhi oleh sentimen dari market global dan regional serta fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar Rupiah.
Namun, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang. hari ini masih akan terlihat potensi pelemahan pada pergerakan IHSG.
"IHSG diperkirakan akan melaju pada rentang 3.773 sampai 4.194," tulis Indosurya.
Analis Teknikal Panin Sekuritas William Hartanto menyebutkan, IHSG hari ini akan mencoba level support 3.918 karena IHSG sudah berada di bawah level 4.000.
"Sebelumnya, IHSG sempat mencoba menguji resistance MA5 yang mana jika berhasil breakout maka akan membawa IHSG mengalami technical rebound dan membentuk support di 4.000 namun gagal. Kini, IHSG seperti menetapkan diri untuk berada di bawah level 4.000, masih ada tersisa level support pada 3.918. Sentimen penggerak pasar masih dari berkembangnya jumlah penderita Corona di Indonesia," tulis William dalam riset tersebut.
(hps/hps)
https://ift.tt/33GMoQB
March 24, 2020 at 08:48AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Di Bawah 4.000 dan Terendah Sejak 2013, Quo Vadis IHSG?"
Post a Comment