Search

'Black Monday' di Wall Street, IHSG Dibuka Anjlok 2% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pembukaan pasar hari ini, Selasa (17/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah. Musuh tak kasat mata (COVID-19) masih mengintai di pasar dan menebar ancaman.

Baru dibuka IHSG langsung ambles lebih dari 2%. IHSG bergerak di zona merah dengan koreksi sebesar 2,25% ke level 4.585 pada 09.02 WIB. Kemarin, IHSG ditutup anjlok dengan koreksi sebesar 4,42% dalam sehari. Sejak awal tahun IHSG telah anjlok lebih dari 25%.

Saat ini IHSG sedang berada di titik terendah dalam 4 tahun terakhir, tepatnya sejak 26 Februari 2016. Kondisi ini memang sudah tak normal. Hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan IHSG bisa jatuh tersungkur.

Kesaktian musuh tak kasat mata bernama COVID-19 tak diragukan lagi. Serangannya membuat pasar saham global kocar-kacir. Bahkan berbagai stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah dan otoritas moneter pun seolah tak bisa menenangkan pasar.

Lihat saja bursa saham Wall Street. Tadi pagi crash lagi. Tragedi 'Black Monday' seolah terulang lagi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambruk dengan koreksi mepet 13%. Ini menjadi koreksi harian terdalam sejak Oktober 1987 lalu.

Di saat yang sama indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga bak terjun bebas dengan pelemahan masing-masing 12% dan 12,3%. Kasus infeksi COVID-19 sudah masuk ke AS dan jumlahnya terus bertambah.


Per hari ini, AS sudah melaporkan 4.661 kasus infeksi kumulatif. Tak kuasa menahan infeksi si virus ganas, sebanyak 85 orang di AS dilaporkan meninggal dunia. Artinya dengan kalkulasi sederhana, tingkat kematian (mortality rate) COVID-19 di AS sebesar 1,82%.

Namun untuk mencegah transmisi agar tidak semakin meluas, Presiden AS ke-45 Donald Trump berencana untuk mengkarantina beberapa daerah sumber penyebaran virus dan 'hot spot'.

Trump memperkirakan, wabah ini baru bisa dijinakkan alias dikontrol paling cepat pada Juli atau Agustus nanti di AS. Dengan kondisi pasar yang bergejolak seperti sekarang ini, ada kecemasan bahwa AS akan masuk ke dalam jurang resesi.

Saat ditanya apakah AS menuju ke jurang mengerikan itu, Trump mengatakan "mungkin". Namun Trump melanjutkannya dengan "Kami tidak berpikir tentang resesi, kami memikirkan soal virus".

"Skalinya kita bisa menghentikan (infeksi). Saya pikiri akan ada permintaan terpendam baik pada pasar saham maupun perekonomian" tambahnya melansir USA Today.

Kekhawatiran yang dirasakan di AS juga masih merembet ke bursa saham kawasan Asia. Pagi ini pukul 08.45 WIB, indeks Kospi terkoreksi 1,09%, Hang Seng minus 0,27%, Straits Times turun 0,12%, KLCI ambles 3,27%.

Investor masih terlihat agak alergi untuk masuk bursa saham Asia. Hal ini juga berpengaruh terhadap IHSG.

Bagaimanapun juga COVID-19 sudah masuk ke tanah air. Hingga kemarin, jumlah kasus infeksi COVID-19 di dalam negeri sudah mencapai 134 kasus. Sejak awal Maret hingga kemarin, jumlah kasus bertambah 32% tiap harinya.

Hasil perkiraan Badan Inteligen Negara (BIN), wabah COVID-19 akan mencapai puncaknya pada bulan puasa (Mei) nanti. Virus ganas ini memang tak pandang bulu. Akhir pekan kemarin, salah satu menteri yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dikabarkan positif terinfeksi COVID-19.

Jumlah kasus di tanah air masih mungkin terus bertambah. Ini yang terus dicemaskan oleh pasar domestik. Walau segala daya upaya sudah dilakukan oleh berbagai pihak. Namun tetap saja, jika si virus masih tetap saja belum sirna, pasar masih berpotensi bergerak dengan volatilitas yang tinggi.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2WkG4wK

March 17, 2020 at 09:09AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "'Black Monday' di Wall Street, IHSG Dibuka Anjlok 2% Lebih"

Post a Comment

Powered by Blogger.