Curhat Gubernur Ganjar: Keliling Bersepeda Demi Cegah Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap pemimpin daerah memiliki cara unik untuk mengedukasi masing-masing warganya tentang pandemi Covid-19. Tak terkecuali Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Paranowo.

Ganjar mengungkapkan dirinya memilih berkeliling mengendarai sepeda ke tempat-tempat ramai seperti pasar.

"Saya tiap hari berkeliling naik sepeda. Saya lupa, hari ini mungkin hari ke 27," kata Ganjar kepada CNBC Indonesia dalam program Closing Bell, Kamis (23/4/2020).

"Saya tiap hari masuk, ngobrol dengan pasar-pasar, bawa stiker, langsung saya teriak-teriak: tolong jaga jarak, tolong pakai masker, kalau anda ngeyel pasarnya kita tutup, monggo semuanya mau mengatur diri dengan baik," lanjutnya bercerita.

Sayangnya, berdasarkan pengamatannya di lapangan, sejauh ini kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat dan bersih ini belum terlalu bagus.

"Maka kita kasih warning, ya terpaksa kita bubarin lah. Cafe-cafe yang kemudian ngeyel kita bubarin lebih keras lagi. Kita minta tokoh agama, para ulama untuk bisa berkomunikasi dengan para pemimpin agama untuk menjelaskan," ujarnya.

Salah satu hal yang masih menjadi masalah dan dikhawatirkan Ganjar adalah penggunaan uang tunai di pasar. "Maka penjual lebih khusus itu mesti betul-betul cuci tangan, karena uang ini akan bisa menjadi tempat penularan yang kita tidak pernah tahu. Atau barang dagangannya karenadipegang oleh banyak org," jelasnya.

Untuk itu, menurut Ganjar, edukasi adalah cara utama untuk melawan pandemi ini. Ia sepakat bahwa sebenarnya garda terdepan dalam memerangi virus ini adalah masyarakat, bukan tenaga medis.

"Mereka itu garda terakhir. Kalau kita gagal menahan diri, kita akan masuk rumah sakit. Nah yang bobol nanti di sana. Maka kita jangan masuk rumah sakit, maka kita harus menahan diri," kata Ganjar.

Kalau masyarakat bisa disiplin, lanjutnya, tindakan karantina wilayah alias lockdown bisa dihindari.

"Sehingga model di Taiwan, di Taipei, itu tidak ada menggunakan model lockdown atau PSBB gitu ya. karena memang ada dukungan dari masyarakat itu tertib, dgn denda-dendaan yg memang cukup tinggi. Kita belum sampai di sana, tapi kita terus belajar," paparnya.

[Gambas:Video CNBC]

(gus)

Let's block ads! (Why?)