
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memang menjadwalkan pembangunan infrastruktur di bidang sumber daya air (SDA) dan jalan pada semester II Tahun 2020.
"Saat ini Bendungan Sepaku Semoi sedang dalam proses lelang. Ground breaking untuk konektivitas akan diutamakan pada akses jalan utama menuju kawasan inti. Pembangunannya harus ramah lingkungan," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (6/3/2020).
Berdasarkan data yang diunggah laman LPSE, nilai proyek itu mencapai Rp 676 miliar. Seluruh pembiayaannya diproyeksikan menggunakan dana APBN tahun 2020. Per hari ini, sudah 98 peserta tercatat mengikuti tender proyek ini.
Pada kesempatan terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi akan mendukung pemenuhan kebutuhan air baku kawasan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Bendungan dengan kapasitas volume sekitar 11 juta m3 ini sudah cukup lama direncanakan, awalnya untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Balikpapan sebesar 2.000 liter/detik. Dengan adanya rencana IKN di Kaltim, maka bendungan ini diproyeksikan juga untuk memenuhi kebutuhan air baku di Sepaku sebesar 500 liter/detik," kata Basuki.
Menurut dia, dibutuhkan lahan dengan luas sekitar 300 hektare untuk pembangunan bendungan tersebut. Selain Bendungan Sepaku Semoi, Basuki mengungkapkan Kementerian PUPR juga telah merencanakan pembangunan Bendungan Batu Lepek di Kabupaten Kutai Kartanegara yang juga untuk mendukung pengembangan kawasan IKN.
Bendungan tersebut direncanakan memiliki kapasitas yang besar untuk menunjang IKN yakni sebesar 14.300 liter/detik. Saat ini progresnya masih dalam persiapan desain detail.
"Selain itu kawasan IKN juga akan didukung dengan pembangunan bendungan yang berkapasitas lebih kecil, seperti Bendungan Beruas dan Safiak di Kutai Kartanegara," ungkapnya
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Anang Muchlis mengatakan, di Provinsi Kaltim sudah terdapat enam infrastruktur yang selama ini menjadi sumber pengambilan air baku.
Keenam sumber air baku tersebut yakni Bendungan Manggar di Balikpapan (kapasitas tampung 14,2 juta m3), Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta m3), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta m3), Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta m3), Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta m3), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta m3).
"Untuk dukungan kebutuhan air baku untuk pengembangan IKN, kami telah merencanakan pembangunan 8 infrastruktur yang menjadi sumber pengambilan air baku," kata Anang.
Kedelapan infrastruktur sumber air baku yang masuk dalam rencana tersebut, yakni Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Pasar Utara dengan volume 10,6 juta m3, Bendungan Samboja II (5,09 juta m3), Intake Loa Kulu Sungai Mahakam, dan Bendungan Lambakan di Kabupaten Paser (633,89 juta m3).
Kemudian Bendungan Beruas Kabupaten Kutai Kartanegara (55,4 juta m3), Bendungan Safiak Kabupaten Kutai Kartanegara (22,65 juta m3), Bendungan Batu Lepek Kabupaten Kutai Kartanegara (108,13 juta m3), dan Bendungan ITCHI Kabupaten Penajem Paser Utara (657 juta m3).
(miq/miq)
https://ift.tt/2Tqu8HG
March 06, 2020 at 10:50AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Proyek IKN Dicicil, Bendungan Sepaku Semoi Digarap Tahun ini"
Post a Comment