
S&P Global dalam sebuah laporannya dipublikasikan pada Jumat (6/3/2020) menuliskan virus corona dapat menimbulkan kerugian pada perekonomian Asia Pasifik sebesar US$ 211 miliar atau setara dengan lebih dari seperlima output perekonomian RI dalam setahun.
Australia, Hong Kong, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Thailand diprediksi terancam terseret ke dalam jurang resesi, menurut S&P. Lembaga tersebut juga merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk 2020 dari 5,7% menjadi 4,8%.
Virus corona yang awalnya merebak di Wuhan kini telah menjangkiti lebih dari 100 negara. Sebanyak lebih dari 100.000 orang di dunia dinyatakan positif terinfeksi virus ganas ini. Jumlah kasus baru yang dilaporkan di China memang menurun. Namun lonjakan kasus justru terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran.
Semakin meluasnya wabah corona ke berbagai belahan dunia menjadi ancaman serius bagi perekonomian global. "Penyebaran COVID-19 yang semakin meluas akan memperlama periode jatuhnya perekonomian Asia Pasifik" kata S&P dalam laporannya tersebut mengutip CNBC Internasional.
"Kerugian yang diderita akan dirasakan oleh berbagai pihak mulai dari rumah tangga, perusahaan, perbankan hingga pemerintah. Beberapa aktivitas ekonomi terutama pada sektor jasa akan terdampak sangat signifikan" tambahnya.
Negara yang perekonomiannya akan sangat terkena imbasnya adalah Hong Kong, Singapura, Thailand dan Vietnam mengingat sektor pariwisata menyumbang hampir 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. "Pelancong dari China berkontribusi besar terhadap total turis asing di negara tersebut" terang S&P Global.
Masalahnya virus ini pertama kali menyerang China yang notabene merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan juga sebagai negara yang menyandang status "global manufacturing hub".
Walau per lahan-lahan orang-orang China mulai kembali bekerja, tetapi aktivitas produksi yang delay akibat libur tahun imlek yang diperpanjang membuat aktivitas produksi terhambat dan rantai pasok global terganggu.
Sementara itu, permintaan di berbagai negara juga ikut terpukul dengan wabah corona ini. orang-orang lebih memilih tinggal di rumah dan membatalkan rencana liburan mereka membuat potensi kerugian industri maskapai penerbangan global sebesar US$ 113 miliar.
S&P Global memperkirakan perekonomian akan kembali bergairah di akhir tahun 2021 jika virus corona mulai dapat ditangani pada kuartal kedua tahun ini.
https://ift.tt/2VRXUGW
March 08, 2020 at 11:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ngerinya Ramalan SdanP Soal Corona ke Ekonomi, RI Bisa Selamat?"
Post a Comment