
Turunnya harga minyak dunia biasanya akan berimbas ke harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP), dan berujung pada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Seperti yang terjadi di awal tahun lalu, fluktuasi harga minyak sempat membuat harga BBM di dalam negeri alami penyesuaian.
Rata-rata ICP per Februari berada di level US$ 56,61 per barel, turun dibanding Januari lalu. Dengan harga minyak yang amblas beberapa hari ini, diproyeksi akan kembali mendorong turun ICP.
Lantas, bagaimana dengan nasib harga BBM?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan turunnya harga minyak dunia belum langsung berdampak pada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kita masih akan lihat dulu ini, temporary atau bagaimana? Tiba-tiba kita antisipasi eh ternyata naik lagi kan gak tahu," ujar Arifin saat dijumpai di Istana Kepresidenan, Senin (09/3/2020).
Menurut Arifin, sampai saat ini faktor-faktor lainnya masih dikalkulasi oleh pemerintah untuk penyesuaian harga BBM seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan ketersediaan pasokan. Untuk itu, soal harga BBM masih perlu dihitung terlebih dulu.
"Sedang dihitung, kita lakukan evaluasi dulu."
Sementara untuk dampak lainnya, menurut Arifin karena negara ini lebih cenderung impor sehingga belum begitu membebani. "Ekspor kita kan dikit, malah impor."
https://ift.tt/2wLzq7H
March 10, 2020 at 07:20AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak di Tangan Arab, Harga BBM Tergantung ESDM"
Post a Comment