Search

Demi Nama Cuan, Surat Utang Pemerintah RI Jadi Buruan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi pemerintah Indonesia semarak pada perdagangan pekan ini. Harga Surat Berharga Negara (SBN) bergerak naik, terlihat dari penurunan imbal hasil (yield).

Sepanjang minggu ini, yield SBN seri acuan tenor 10 tahun turun signifikan 23,3 basis poin (bps). Pada 5 Maret, yield instrumen ini sempat turun ke posisi terendah sejak 25 Februari, tetapi kemudian naik lagi.


Investor terlihat sedang bernafsu memburu aset-aset berisiko. Ini tercermin dari pergerakan Credit Default Swap (CDS) pemerintah Indonesia yang bergerak turun sepanjang pekan ini, baik untuk tenor lima maupun 10 tahun. Bahkan CDS Indonesia tenor lima tahun menyentuh titik terendah sejak 27 Februari.

Reli di pasar SBN tidak lepas dari kejadian di Amerika Serikat (AS). Pada 3 Maret jelang tengah malam waktu Indonesia, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) secara mengejutkan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps ke 1-1,125%.

Mengejutkan karena keputusan ini diambil di luar rapat yang sudah terjadwal. Sedianya pertemuan Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) berlangsung pada 17-18 Maret.

"Fundamental ekonomi AS tetap kuat. Namun, virus corona menciptakan risiko bagi aktivitas ekonomi. Dengan risiko ini dan tujuan untuk mencapai penciptaan lapangan kerja yang maksimal serta menjaga stabilitas harga, Federal Open Market Committee memutuskan untuk menurunkan Federal Funds Rate sebesar 0,5 poin persentase menjadi 1-1,25%.

"Komite akan memantau dengan saksama seluruh perkembangan yang ada dan implikasinya terhadap prospek ekonomi. Komite juga akan menggunakan berbagai instrumen untuk mendukung perekonomian," sebut keterangan tertulis The Fed.

Penurunan suku bunga acuan membuat berinvestasi di obligasi pemerintah Negeri Adidaya menjadi kurang menarik karena imbalannya juga ikut turun. Bayangkan, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun saat ini hanya 0,707%, terendah setidaknya sejak 1953!

Jadi walau yield SBN turun, tetapi masih jauh lebih memberikan cuan ketimbang US Treasury Bonds. Jadilah arus modal merapat ke SBN.

Selain itu, SBN juga lebih memberikan keuntungan ketimbang obligasi pemerintah negara-negara tetangga. Saat ini yield obligasi pemerintah Malaysia tenor 10 tahun ada di 2,783%. Sementara Filipina 4,232% dan India 6,185%. Sudah jelas, berinvestasi di SBN memang menguntungkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2wy6fFg

March 07, 2020 at 09:27AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Demi Nama Cuan, Surat Utang Pemerintah RI Jadi Buruan"

Post a Comment

Powered by Blogger.