Jakarta, CNBC Indonesia- Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengharapkan lockdown tidak terjadi di Indonesia mengingat industri harus beroperasi 24 jam sehingga jika dihentikan bisa menambah kerugian industri. Dimana saat ini, menurut Sekjen APSyFI, Redma Gita Wirawasta, efek penyebaran virus corona telah menekan permintaan masyarakat sehingga jika hal ini terus berlanjut maka perusahaan harus menahan penjualan, oleh karena ini asosiasi mengharapkan pemerintah untuk tetap memastikan keamanan pasar produk lokal agar dapat terus bersaing di dalam negeri.
Selengkapnya saksikan dialog Erwin Surya Brata dengan Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 18/03/2020)
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2QAQwfJ
March 21, 2020 at 08:15AM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
WhatsApp-Instagram Cs Down, Ini Penjelasan Operator Telco
Jakarta, CNBCIndonesia- Rabu (22/Mei/2019) Pemerintah memutuskan membatasi aktivitas warga di media… Read More...
Ritel Besar Tertekan, Fitch Proyeksi Penjualan Alfamart Kokoh
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diestimasi oleh Fitch Ratings d… Read More...
Peringatan PT KAI: Jangan Rusak Fasilitas Stasiun dan Kereta
Jakarta, CNBC Indonesia - VP Public Relations PT KAI, Edy Kuswoyo, mengimbau agar masyarakat tidak … Read More...
Gandeng Korsel dan China, Ini Strategi Kalbe Farma di 2019
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 6%-… Read More...
Demo 22 Mei: Dolar Australia Makin Kuat, Lewati Rp 10.000/AU$
Jakarta, CBNC Indonesia - Dolar Australia terus menekan rupiah pada perdagangan Rabu (22/… Read More...
0 Response to "Corona Ganggu Industri RI, APSyFI Harap Tak Terjadi Lockdown"
Post a Comment