setelah penggabungan, total aset BTPN mencapai Rp 189,92 triliun. Kreditnya mencapai 133,25 triliun dengan dana pihak ketiga (DPK) Rp 98,97 triliun. Modal perusahaan menjadi Rp 27,81 triliun.
Pada akhir tahun lalu, pendapatan operasional BTPN mencapai Rp 12,08 triliun dengan biaya operasional sebesar Rp 6,41 triliun yang membuat laba bersih perusahaan menjadi Rp 2,96 triliun.BTPN juga memiliki rasio permodalan atau capital adequaty ratio (CAR) di level 22,9%. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross 0,7% dan rasio likuiditas atau loan to funding ratio (LFR) 86%.
Asal tahu saja, BTPN resmi mendapatkan izin penggabungan usaha alias merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) dari Japan Financial Sector Authority (JFSA) pada 18 Januari 2019. Izin dari otoritas Jepang tersebut melengkapi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah diterima pada 19 Desember 2018.
Setelah semua tahap ini terlewati, bank hasil penggabungan dari BTPN dan SMBCI segera beroperasi sebagai bank baru dengan proyeksi prospektus pada awal Februari 2019.
Di BTPN baru, Sumitomo Mitsui Bank Corporation akan menguasai 96,89% saham BTPN. Sisanya, Bank BCA 1,03% dan publik 2,08%.
(roy/hps)
http://bit.ly/2GeuR8O
February 01, 2019 at 05:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sah! BTPN Merger dengan SMBCI, Apa Nama Barunya?"
Post a Comment