Harga batu bara kembali menyentuh harga yang sama dengan minggu lalu. Sedangkan sejak awal tahun 2019, harga komoditas ekspor andalan Indonesia ini terpangkas 2,7%.
Pergerakan harga batu bara selama sepekan ini cenderung stagnan.
Masih lesunya perekonomian dunia, terutama dari China membuat pelaku pasar masih khawatir akan berkurangnya permintaan akan energi. Apalagi 70% energi listrik di China dibangkitkan oleh tenaga batu bara.
Perkembangan dari damai dagang Amerika Serikat China juga belum banyak memberikan optimisme pada pelaku pasar. Pasalnya pasca perundingan dagang antara kedua negara kemarin, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan hingga dirinya bertemu langsung dengan Presiden China Xi Jinping yang kemudian dikabarkan akan berlangsung bulan depan.
Artinya, selama sebulan ini masih ada kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi pada hubungan antara kedua negara.
Terlebih beberapa waktu lalu pemerintah AS menjatuhkan tuntutan pidana pada perusahaan teknologi asal China, Huawei atas tuduhan konspirasi untuk melanggar sanksi AS atas Iran.
Bila damai dagang AS-China masih belum terwujud hingga 1 Maret 2019, Trump telah bermaklumat akan menaikkan bea impor barang China yang senilai US$ 200 miliar, yang akan memicu perlambatan ekonomi yang lebih parah lagi. Dikenakan tarif 10% pada Maret 2018 lalu saja efeknya sudah menyebabkan ekonomi China tumbuh paling lambat sejak 1990. Apalagi bila tarifnya menjadi 25%, dampaknya akan jauh lebih besar.
Selain itu, masih belum adanya pernyataan dari pemerintah terkait pembatasan impor batu bara membuat pasar batu bara dunia menjadi khawatir permintaan impor batu bara China akan terpangkas.
"Tidak ada pernyataan yang jelas mengatakan apa kebijakan impor batubara tahun ini [...] Jadi saya sudah mengatakan kepada klien saya untuk tidak membuat pesanan dari luar negeri sampai kita tahu apa yang akan terjadi, "kata seorang broker batubara kokas di selatan provinsi Zhejiang, seperti yang dilansir dari Reuters kemarin.
Seperti yang diketahui, pada 2018 lalu, pemerintah China membatasi impor batu bara untuk meningkatkan konsumsi batu bara lokal.
China merupakan negara yang menguasai lebih dari setengah konsumsi batu bara dunia. Permintaan dari China sudah tentu akan mempengaruhi harga batu bara dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/gus)
http://bit.ly/2GfT7ri
February 01, 2019 at 06:26PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Runding Dagang AS-China 'Kentang', Harga Batu Bara Amblas"
Post a Comment