Search

Rilis Data Inflasi Tentukan Arah IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (1/2/2019), diproyeksikan kembali ditransaksikan di zona hijau menjelang dirilisnya data inflasi Januari 2019.

Kemarin, indeks mengakhiri perdagangan Januari 2019 dengan penguatan sebesar 1,06% ke level 6.532. Ini adalah pertama kalinya indeks menyentuh level psikologis 6.500 sejak 12 Maret 2018.

Performa IHSG sejalan dengan mayoritas bursa saham utama di kawasan Asia yang juga ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 1,06%, indeks Shanghai naik 0,35%, Hang Seng naik 1,08%, dan indeks Straits Times naik 0,54%.

Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, dalam riset hariannya menyebutkan, menjelang dilansirnya data perekonomian inflasi dan data kedatangan turis di awal Februari 2019 yang disinyalir akan terkendali.

Serta dalam peluang adanya peningkatan, yang merupakan faktor yang dapat memberi sentimen positif terhadap pola gerak IHSG. Berdasarkan konsensus pasar CNBC Indonesia, diperkirakan inflasi Januari 2019 sebesar 0,5% secara bulanan dan 3,01% secara tahunan.

"Masih terus berlangsungnya capital inflow secara year to date dapat mendongkrak kenaikan IHSG hingga beberapa mendatang," kata William, Jumat (1/2/2019).

Indosurya Sekuritas memproyeksikan hari ini IHSG akan melaju pada kisaran 6.318 - 6.542.

Valbury Sekuritas, dalam riset hariannya menyebutkan, sentimen pasar dari dalam negeri bersumber dari pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani optimistis investasi pada 2019 dapat lebih baik dibandingkan dengan tahun 2018. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan kredit di atas 11%, dan kemampuan sektor capital market dan bond market financing dari capital spending swasta positif.

Sentimen dari eksternal, bersumber dari dari Amerika Serikat, Roger Stone mantan penasihat politik Donald Trump, menyebutkan Trump dapat terkena imbas fatal dari penyelidikan Penasihat Khusus Robert Mueller. Peringatan teranyar yang keluar dari Roger Stone dapat membuat Donald Trump khawatir. Roger Stone menyatakan bahwa kepresidenan Trump dalam bahaya besar menyusul penyelidikan atas dugaan keterlibatan Rusia dalam Pilpres 2016 dapat berimbas fatal.

Sisi lain, produksi pabrik-pabrik Jepang di Desember turun 0,1% untuk dua bulan beruntun. Penurunan masih lebih baik dari perkiraan rata-rata pasar sebesar 0,4%, hasil tersebut adalah kontraksi kedua setelah anjlok 1,0% di November.

"Prediski pasar, aksi ambil untung yang terjadi pada pasar global, terutama saham AS diperkirakan berdampak bagi pasar Asia. Hal ini akan menjadi sentimen bagi IHSG meski pola gerak bisa mixed hari ini," tulis Valbury Sekuritas.

Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan melaju pada level support 6501/6470/6448 dan resistance 6555/6576/6608.  (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2t12ovw

February 01, 2019 at 03:50PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rilis Data Inflasi Tentukan Arah IHSG"

Post a Comment

Powered by Blogger.