"Oh ya yakin [bisa garap proyek-proyek lebih besar]. Orang makin besar kok modalnya, semua makin luas," ujarnya saat berbincang dengan CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Menurutnya, pembentukan Holding Infrastruktur merupakan langkah positif dan tidak akan berdampak negatif. Pasalnya, perusahaan-perusahaan BUMN bisa bersinergi dalam menjalankan roda bisnisnya.
"Malah lebih bagus karena nanti kan HK sendiri jadi perusahaan strategis. Kan ada HK holding. Tunggu PP [Peraturan Pemerintah] saja dari presiden," tandasnya.
Sejauh ini, HK masih fokus pada pengerjaan sejumlah ruas Tol Trans Sumatera. Ditargetkan, total panjang Tol Trans Sumatera membentang 2.770 km, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 yang lantas diperbarui menjadi Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2015.
Total investasi proyek itu senilai Rp 250 triliun. Dengan adanya Holding Infrastruktur, HK mengaku kian mudah menyelesaikan penugasan tersebut. Pada 2019 ini, HK masih mengerjakan beberapa ruas dengan nilai investasi Rp 45 triliun.
Di sisi lain, sebagai induk Holding Infrastruktur, HK menegaskan tidak akan melantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini ditegaskan Bintang Perbowo saat wawancara khusus dengan CNBC Indonesia di Antam Office Park B, Jalan TB Simatupang Nomor 1, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018) lalu.
"Karena HK kan jadi holding membawahi beberapa perusahaan. Sebanyak 100% saham kepemilikan HK pemerintah. Tidak ada rencana ke bursa, justru saham pemerintah dipertahankan 100%," pungkasnya.
(dru)
http://bit.ly/2WyaGsd
February 01, 2019 at 08:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pimpin Holding Infrastruktur, Bos HK Pede Kinerja Moncer"
Post a Comment