Harapan akan adanya perundingan dalam waktu dekat antara Negeri Paman Sam dan Negeri Tiongkok menghembuskan angin segar dan memantik risk appetite investor untuk kembali terjun ke aset-aset beresiko yang menawarkan imbal hasil tinggi. Alhasil, aset aman (safe haven) seperti emas menjadi kurang menarik.
Dari grafik di atas, terlihat bahwa sejatinya harga emas dunia di pasar spot sempat menguat lebih dari 1%, sedangkan harga emas Antam bahkan menguat lebih dari 3% di awal pekan.
Sebagai informasi, harga emas Antam merujuk pada harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia.
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
|
Lebih lanjut, penguatan tersebut didorong oleh sentimen ekskalasi perang dagang AS-China yang saling mengancam akan menaikkan bea masuk.
Negeri Tiongkok mengumumkan tarif baru sebesar 5-10% untuk produk impor asal Negeri Paman Sam senilai US$ 75 miliar. Bea masuk tersebut akan berlaku efektif pada 1 September dan 15 Desember, dilansir CNBC International.
Selain itu, China juga akan kembali mengenakan 25% tarif masuk terhadap mobil buatan AS dan suku cadangnya dikenakan bea masuk 5%. Kebijakan ini sebelumnya dihentikan pada bulan April lalu, dan kini akan diberlakukan lagi mulai 15 Desember.
Negeri Tirai Bambu mengambil kebijakan di atas sebagai balasan atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang awal bulan lalu menetapkan akan mengenakan tarif senilai US$ 300 miliar pada produk asal China per 1 September.
Namun, situasi mereda tatkala juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, mengatakan bahwa Negeri Tiongkok bersedia untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan AS dan menentang ekskalasi lebih lanjut, dilansir dari CNBC International.
"Kami dengan tegas menolak ekskalasi perang dagang dan bersedia untuk bernegosiasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan sikap yang tenang," ujar Gao.
Gao juga menegaskan bahwa delegasi dagang dari AS dan China masih terus menjaga komunikasi yang efektif.
"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao.
Kabar akan adanya perundingan dagang AS-China sontak membuat harga emas turun secara perlahan karena salah satu faktor ketidakpastian yang menyakiti perekonomian dunia mulai terkikis.
Seperti diketahui, penguatan harga emas umumnya terjadi saat kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dru)
https://ift.tt/2ZHsFNg
August 31, 2019 at 04:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bikin Jantungan, Seperti Ini Pergerakan Harga Emas Sepekan"
Post a Comment