Suhariyanto menyebutkan pertumbuhan wisman full year dari Bulan Januari sampai Desember 2018 mencapai 15,81 juta jiwa, atau naik sebesar 12,58%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sedangkan jika dilihat pertumbuhan wisman per bulan (month to month atau mtm), di Bulan Desember 2018 mencapai 1,41 juta jiwa, atau mengalami peningkatan sebesar 21,43% dari Bulan November 2018.
Meskipun demikian, Suhariyanto mengakui pertumbuhan wisman belum maksimal, bahkan tidak mencapai target yang ditetapkan sekitar 17 juta jiwa pada tahun 2018. Menurutnya, faktor bencana alam yang melanda beberapa daerah di Indonesia menjadi salah satu penghambat mengapa peningkatan jumlah wisman belum maksimal.
"Perkembangan tourism di Desember bagus, tembus 1,4 juta [jiwa] atau naik 22%. Tapi kenapa masih di bawah target? Ya kita harus ingat bencana yang terjadi luar biasa, di Bali, di Lombok. Itu menimbulkan sedikit kekhawatiran apakah Indonesia aman atau tidak. Itu menjadi hambatan mengapa tidak mencapai target," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers BPS, Jumat (1/2/2019).
Agar sektor pariwisata di tahun ini bisa lebih baik, Suhariyanto menjelaskan promosi saja tidaklah cukup. Pemerintah harus lebih memperhatikan wisatawan mancanegara dan juga wisatawan domestik. Pasalnya, wisatawan domestik juga memberi andil yang cukup besar dalam sektor pariwisata.
Dengan demikian, sektor pariwisata diharapkan Kecuk bisa semakin mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Intinya, saya berharap tourism bisa men-drive pertumbuhan ekonomi kita. Tahun ini BPS akan menghitung neraca satellite pariwisata, [termasuk] PDB Pariwisata," tandasnya.
(dru)
http://bit.ly/2MPVouB
February 01, 2019 at 05:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Maaf, Kunjungan Turis Asing di 2018 Tak Capai Target!"
Post a Comment