Trader valas di pasar Non-Deliverable Market (NDF) berspekulasi rupiah akan tertekan pada hari ini, Jumat (1/2/2019), meski masih terjaga di level pesikologis 13.000. Berikut kurs dolar AS di pasar NDF pada pagi ini dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot kemarin, mengutip data Refinitiv.
Periode | Kurs 31 Januari (15:59 WIB) | Kurs 1 Februari (07:15 WIB) |
1 Pekan | Rp 13.960 | Rp 13.984 |
1 Bulan | Rp 14.000 | Rp 14.016 |
2 Bulan | Rp 14.050 | Rp 14.035 |
3 Bulan | Rp 14.115 | Rp 14.100 |
6 Bulan | Rp 14.285 | Rp 14.311 |
9 Bulan | Rp 14.470 | Rp 14.506,5 |
1 Tahun | Rp 14.675 | Rp 14.711 |
2 Tahun | Rp 15.445,5 | Rp 15.542 |
Hanya saja, di pasar NDF domestik (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 31 Januari pukul 15:53 WIB, rupiah masih diproyeksikan surut dengan skala yang lebih besar hingga tersuruk ke level 14.005.
Periode | Kurs |
1 Bulan | Rp 14.005 |
3 Bulan | Rp 14.110 |
Penguatan rupiah pada Kamis yang mencapai 1,1% berjarak cukup jauh dengan mata uang di bawahnya, yaitu ringgit Malaysia yang hanya menguat di kisaran 0,3%. Namun, ketangguhan itu bakal diuji hari ini di tengah munculnya sentimen negatif global, di mana Italia resmi masuk dalam kategori resesi.
Pertanyaannya, apakah bakal menyentuh kembali level 14.000? Jawabannya tentu tergantung pada sikap Bank Indonesia (BI) apakah akan menargetkan untuk menjaga rupiah di level 13.000, minimal untuk Jumat akhir pekan ini.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot sehingga seringkali diikuti oleh pasar spot meski pergerakan NDF murni dimainkan oleh investor asing, yang menetapkan posisi trading dengan kurang memperhatikan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia (BI) pun membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm)
http://bit.ly/2RtEjHx
February 01, 2019 at 02:49PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertaruhan Akhir Pekan Rupiah di Antara "Kelok" 13 dan 14"
Post a Comment