Search

Hasil Pertemuan The Fed Bawa Bursa Saham Asia Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengakhiri perdagangan, Kamis (31/1/2019), di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,06%, indeks Shanghai naik 0,35%, Hang Seng naik 1,08%, dan indeks Straits Times naik 0,5%.

Hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve membuat investor begitu bersemangat dalam melakukan aksi beli di bursa saham regional.


Mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25-2,5%, The Fed lagi-lagi mengeluarkan pernyataan bernada kalem alias dovish. The Fed bakal lebih bersabar dalam mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan.

"Dalam situasi ekonomi global dan pasar keuangan saat ini, serta tekanan inflasi yang minim, Komite akan bersabar dalam menentukan kenaikan suku bunga acuan berikutnya," tulis pernyataan The Fed.

Tak hanya lebih kalem dalam masalah normalisasi suku bunga acuan, The Fed juga secara tegas menyatakan bahwa pihaknya siap untuk mengubah skema perampingan neracanya. Sebagai informasi, pasca krisis keuangan global tahun 2008 silam, The Fed rajin membeli surat utang pemerintah dan mortgage-backed securities untuk menstimulasi perekonomian Negeri Paman Sam.

Pada puncaknya, neraca dari bank sentral sempat menyentuh angka US$4,5 triliun. Terhitung mulai Oktober 2017, The Fed mulai mengurangi besaran neracanya dengan tak lagi menginvestasikan porsi tertentu dari pendapatan yang diterima atas surat berharga tersebut.


"Komite siap untuk menyesuaikan setiap detil untuk menyelesaikan normalisasi neraca berdasarkan perkembangan ekonomi dan pasar keuangan," papar The Fed dalam pernyataan resminya.

Dengan berbagai risiko yang kini mengintai perekonomian AS dan dunia, memang normalisasi yang tak kelewat agresif menjadi opsi yang terbaik.

Selain itu, rilis data ekonomi yang terbilang oke ikut memantik aksi beli atas saham-saham di kawasan regional.

Manufacturing PMI versi resmi pemerintah China untuk periode Januari 2019 diumumkan di level 49,5. Walau angka di bawah 50 menandakan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, capaian bulan Januari berhasil mengalahkan konsensus Trading Economics yang sebesar 49,3.

Kemudian, Non-Manufacturing PMI periode yang sama diumumkan di level 54,7, mengalahkan ekspektasi yang sebesar 53,9.

Beralih ke Jepang, pembacaan awal untuk data pertumbuhan produksi industri periode Desember 2018 diumumkan sebesar -0,1% MoM. Walaupun terdapat kontraksi, namun kontraksinya tak separah yang diharapkan. Melansir Trading Economics, konsensus untuk data tersebut berada di level -0,4% MoM.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2HIGRSe

February 01, 2019 at 01:11AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hasil Pertemuan The Fed Bawa Bursa Saham Asia Menghijau"

Post a Comment

Powered by Blogger.