
"Jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-Desember 2019 mencapai 76,7 juta orang atau turun 18,54% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 94,1 juta orang," tulis BPS dalam laporannya, Senin (3/1/2020).
Dengan kata lain, sebanyak 17,7 juta orang sudah tidak lagi menggunakan pesawat terbang pada tahun lalu.
Sementara, selama Januari-Desember 2019, jumlah penumpang angkutan laut di dalam negeri mencapai 23,9 juta orang atau naik 18,35% dibanding periode yang sama tahun 2018. Ada sebanyak 3,7 juta orang menjadi pengguna baru kapal laut.
Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok 132,93%, Belawan 119,16%, Makassar 55,29%, Tanjung Perak 48,69%, dan Balikpapan 39,45%.
Selain itu, jumlah barang yang diangkut selama Januari-Desember 2019 mencapai 297,8 juta ton atau naik 6,60% dibanding periode yang sama tahun 2018. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang 12,12%, Tanjung Priok 3,23%, dan Balikpapan 1,85%.
Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar dan Tanjung perak masing-masing sebesar 4,32% dan 1,46%.
Sebagai tambahan, jumlah penumpang kereta api selama Januari-Desember 2019 mencapai 428,0 juta orang atau naik 1,39% dibanding periode yang sama tahun 2018.
Kenaikan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera yaitu naik berturut- turut 8,07 persen dan 4,42%, sebaliknya wilayah Jabodetabek mengalami penurunan 0,22%.
(hps/hps)
https://ift.tt/2RWPgEE
February 04, 2020 at 04:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penumpang Pesawat Anjlok 17,7 Juta, karena Tiket Mahal?"
Post a Comment