Search

Erick Mau IPO-kan Rumah Sakit BUMN, Saham Bank BUMN Memerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama di pekan ini, Senin kemarin (10/2/2020), ditutup dengan koreksi sebesar 0,79% ke level 5.952,08.

Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,6%, indeks Hang Seng melemah 0,59%, indeks Straits Times terkoreksi 0,76%, dan indeks Kospi terpangkas 0,49%

Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.



1. Usai Merugi Rp 3 T, XL Cetak Laba Bersih Rp 713 M di 2019
Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) meraih laba bersih sebesar Rp 712,58 miliar sepanjang tahun 2019, dari periode tahun 2018 yang masih menderita rugi bersih hingga Rp 3,30 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan EXCL yang dipublikasikan di BEI, Senin (10/2/2020), laba tersebut diraih setelah perseroan milik Axiata Malaysia ini membukukan pendapatan naik 9,55% menjadi Rp 25,13 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 22,94 triliun.

2. Sah! Riza Pahlevi Tetap Dirut PT Timah, 2 Direksi Diganti
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Timah Tbk (TINS) memutuskan untuk mengangkat 3 komisaris baru dan 2 direktur baru.

Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB, Senin (18/11/2020), komisaris yang diangkat yakni M Alfan Baharudin sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, Satriya Hari Prasetya sebagai Komisaris Independen dan Rustam Effendi sebagai Komisaris.

Lalu, dua direktur yang diangkat yakni Wibisono sebagai Direktur Keuangan dan Agung Pratama sebagai Direktur Operasi dan Produksi.

3. Listing Perdana, Saham Lancartama Sejati Melesat 69%
Perusahaan konstruksi PT Lancartama Sejati Tbk (TAMA) menjadi perusahaan tercatat ke-10 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan melepas 200 juta saham ke publik setara 20% melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 175 per saham.

Dengan demikian, dari IPO ini, perusahaan dengan kode saham TAMA ini meraih dana segar Rp 35 miliar.

4. Wow, Saham Mayora Ditransaksikan di Pasar Nego Rp 550 M
Saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) ditransaksikan di pasar negosiasi dalam jumlah besar, yaitu senilai Rp 550,9 miliar.

Angka itu di atas rata-rata transaksi negosiasi setahun terakhir yang hanya Rp 4,73 miliar dan rerata transaksi reguler pada periode yang sama Rp 6,92 miliar. Angka transaksi di pasar negosiasi itu masih lebih besar dari transaksi di pasar reguler saham tersebut yang hanya dicatatkan Rp 1,89 miliar hari ini.

Angka transaksi di pasar negosiasi yang jumbo tadi terjadi dari dua transaksi, yaitu pada 10.46 dan pada 10.52.

5. Emiten Terlibat Jiwasraya Bakal Didepak? Ini Penjelasan BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat suara mengenai kemungkinan emiten yang terlibat dalam dugaan korupsi dan persekongkolan di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal dihapuskan pencatatannya atau delisting.

Pernyataan ini dilontarkan Anggota Komisi XI DPR Puteri Komarudin dari Fraksi Golkar, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR bersama BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

"Kalau nanti ternyata kasus Jiwasraya itu terbukti melibatkan emiten, emitennya akan di-delisting kah atau bisa jadi kendaraan solusi untuk penyelesaian Jiwasraya?," tutur Puteri Komarudin, Senin (10/2/2020) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

6. Jadi Rights Issue, Chandra Asri Siap Lepas 7 Miliar Saham
Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), akan segera meraih dana segar puluhan triliun setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) III atau rights issue.

"RUPSLB menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan memberikan HMETD dalam jumlah sebanyak-banyaknya 7.166.479.740 saham [7,16 miliar saham] dengan nilai nominal Rp 200 per saham yang akan dilaksanakan setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran," tulis pernyataan resmi Chandra Asri, Senin (10/2/2020).

7. Mau Gelar RUPST, Saham Bank BUMN Kompak Ambles
Bank-bank pelat merah dijadwalkan akan melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada pekan depan. Tiga dari empat bank BUMN dalam pengumuman pemanggilan RUPS mengagendakan pergantian pengurus perusahaan.

Di tengah sentimen ini, saham-saham bank BUMN (Himbara) ditutup minus pada perdagangan Senin (10/2/2020). Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) minus 1,10% di level Rp 4.500/saham.

8. Erick akan Bawa Induk RS BUMN Melantai di Bursa
Pada 2018 lalu Rumah Sakit Pelni punya berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). RS milik BUMN pelayaran PT Pelni (Persero) ini akan menggalang dana senilai Rp 1 triliun.

Namun sayangnya rencana ini sempat terhenti lantaran belum mendapatkan izin dari Kementerian BUMN yang kala itu masih dipimpin oleh Rini Soemarno.

Dengan munculnya kebijakan baru dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk membentuk holding rumah sakit, maka rencana IPO perusahaan ini dipastikan tak akan terjadi. Namun, Erick membuka kesempatan jika induk holding rumah sakit ini nantinya yang akan melakukan aksi korporasi serupa.

9. Waduh, 6 Direksi Electronic City Diberhentikan Sekaligus
Dewan komisaris emiten peritel elektronik, PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) akhirnya memberhentikan sementara seluruh anggota direksi perusahaan lantaran ditengarai adanya indikasi ketidaktransparan direksi terkait dengan keuangan perusahaan.

Dalam surat Dewan Komisaris kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (10/2/202), perwakilan pemegang saham ECII yakni diwakili oleh Rahmat Adi Sutikno Halim dan Selfy Warauw mengatakan alasan dan latar belakang pemberhentian sementara semua direksi perusahaan.

10. Demi Efisiensi, Ini Strategi Restrukturisasi Bisnis PGN
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menyatakan pihaknya akan melakukan efisiensi berupa restrukturisasi bisnis, termasuk mengenai anak usaha yang jumlahnya terlalu banyak dan saling tumpang tindih.

"Sehingga, tujuan dari restrukturisasi ini adalah membuat anak usaha lebih link lebih efisien dan juga seluruh biaya-biaya yang tidak perlu dapat kami hilangkan. Kami harapkan bisa selesai dalam tempo dua tahun," ungkapnya di komisi VII DPR RI saat rapat dengar pendapat (RDP), Senin, (10/02/2020).

11. Stagnan, Laba Jasa Marga 2019 Cuma Rp 2,2 T
Emiten pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) tercatat membukukan laba bersih Rp 2,2 triliun untuk tahun buku 2019 (unaudited). Perolehan laba bersih Jasa Marga di tahun lalu relatif sama dengan perolehan di tahun 2018 dan 2017 di kisaran Rp 2,2 triliun.

Namun demikian, di pos pendapatan, sepanjang tahun 2019 tercatat meningkat 12,1% menjadi Rp 11,1 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 9,8 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UIWLB0

February 11, 2020 at 03:11PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Erick Mau IPO-kan Rumah Sakit BUMN, Saham Bank BUMN Memerah"

Post a Comment

Powered by Blogger.