Search

Karena Corona, BI Laporkan Manufaktur RI Tanpa Ekspansi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja industri pengolahan domestik pada kuartal I-2020 mengalami penurunan. Penyebabnya apa lagi kalau bukan pandemi virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19).

Pada kuartal I-2020, BI menyebutkan Prompt Manufacturing Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di 45,64%. Turun dari 51,50% pada kuartal sebelumnya dan 52,65% pada kuartal I-2019.

Sebagaimana Purchasing Managers' Index (PMI) keluaran IHS Markit, PMI versi BI juga menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Di bawah 50 berarti industri sedang masuk fase kontraksi, tidak ada ekspansi.


"Penurunan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI Bank Indonesia, dengan penurunan terdalam pada komponen volume produksi, disebabkan penurunan permintaan dan gangguan pasokan akibat COVID-19. Secara sektoral, hampir seluruh subsektor mencatatkan kontraksi pada triwulan I-2020 kecuali subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau," sebut keterangan tertulis BI.

Pada kuartal II-2020, kinerja sektor Industri Pengolahan diprakirakan sedikit membaik meskipun masih berada pada fase kontraksi. PMI Bank Indonesia pada triwulan II-2020 diprakirakan sebesar 48,79%.

"Perbaikan terutama disebabkan oleh ekspansi volume pesanan barang input dan volume persediaan barang jadi. Sementara itu, volume produksi dan penggunaan tenaga kerja juga membaik meskipun kedua komponen tersebut masih berada pada fase kontraksi," lanjut keterangan BI.

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3c8NW8Y

April 13, 2020 at 10:30AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Karena Corona, BI Laporkan Manufaktur RI Tanpa Ekspansi"

Post a Comment

Powered by Blogger.