Search

Harga Emas Global Cetak Rekor Lagi, Apa Kabar Emas Antam?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas global di pasar spot dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan yang signifikan. Lonjakan harga emas terjadi di tengah perlambatan laju kasus corona secara global.

Pada periode 3-10 April 2020, harga emas global menguat 4,45% secara week on week (wow). Pada Jumat (10/4/2020), harga emas ditutup di level US$ 1.688,9/troy ons dan menjadi level tertinggi sejak 18 Desember 2012.

Harga emas justru naik saat laju pertambahan kasus infeksi corona secara global mulai melambat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari - 6 April, rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona sebesar 12,52% per hari. Sejak minggu terakhir Maret, laju pertumbuhan turun menjadi single digit per hari.

Pandemi corona memang jadi ancaman terbesar bagi perekonomian global saat ini. Memang secara jumlah pertumbuhan kasusnya melambat. Namun terkait kapan wabah ini akan berakhir masih jadi misteri dan tak seorang pun dapat memastikan.

Lagipula lonjakan jumlah kasus masih terjadi di berbagai belahan dunia setelah AS dan Eropa menjadi episentrum baru merebaknya virus. Kondisi ini mengindikasikan bahwa masih ada ketidakpastian kapan ekonomi global akan pulih, meski ekonomi China bisa mulai bersemi kembali setelah wabah mencapai puncaknya.

Bagaimanapun juga emas sebagai aset safe haven masih menjadi instrumen investasi yang menarik saat ini. Selera terhadap risiko investor memang berangsur pulih. Namun investor masih melirik emas dan memasukkannya ke dalam portofolio mereka.

Apalagi kebijakan The Fed juga mendukung harga emas untuk bergerak habis. Setelah membabat habis suku bunga acuan (Federal Fund Rate) ke kisaran 0-0,25%, bank sentral AS tersebut mengambil tindakan yang agresif.

Selain mengumumkan program pembelian aset atau yang lebih dikenal dengan quantitative easing (QE) tak terbatas, The Fed juga akan memberikan pinjaman lunak untuk sektor UMKM AS senilai US$ 2,3 triliun. Ini merupakan upaya The Fed untuk memompa uang ke perekonomian demi meredam dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.

Tak berhenti di situ saja, The Fed juga memberikan detil terkait rencananya untuk membeli surat utang baik yang ratingnya 'investment grade' bahkan hingga 'junk'. "The Fed merupakan The Fed yang paling agresif, mereka tidak ingin jadi alasan mengapa kita bergerak menuju depresi" kata Jim Cramer dalam acara "Squawk Box" sebagaimana diwartakan CNBC International.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2V0CneE

April 11, 2020 at 12:59PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Emas Global Cetak Rekor Lagi, Apa Kabar Emas Antam?"

Post a Comment

Powered by Blogger.