Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi melantik beberapa pejabat baru di lingkungan kementerian pada Selasa (4/2/2020). Mereka diproyeksikan untuk menjadi 'pembantu' Erick dan dua Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.
Beberapa pejabat yang dilantik itu berposisi sekretaris kementerian, dua deputi, satu staf ahli.
Berikut nama pejabat yang dilantik:
1. Sekretaris Kementerian BUMN: Susyanto
2. Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan: Carlo Brix Tewu
3. Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko: Nawal Nely
4. Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM: Loto Srinaita Ginting
Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto sebelumnya menjabat Sekretaris Ditjen Migas Kementerian ESDM, dan Kepala Biro Hukum pada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Selain itu, situs Kementerian ESDM, Susyanto terakhir menjabat Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian ESDM.
Sementara itu, Carlo Brix Tewu adalah petinggi polisi aktif yang ditarik memperkuat Kementerian BUMN. Inspektor Jenderal (Irjen) Carlo saat ini bertugas di Deputi V Bidkor Kamtibmas Kemenkopolhukam.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan alasan Menteri BUMN Erick Thohir melantik Carlo. "Dia (Carlo) bertugas mengidentifikasi masalah BUMN. Jadi tahu duduk persoalan. Kalau bisa gak masuk ke ranah hukum," lanjut Arya.
Di sisi lain, Nawal Nely adalah partner dari EY. Berdasarkan profil di Linkedin, Nawal Nely berkarier di EY selama 12 tahun, dari posisi manager pada 2007 hingga menjadi partner. Sebelumnya dia menjadi manajer di NBK (2005-2006), Senior Analis EY (2002-2004), dan Associate di The Boston Consulting Group (BCG) pada 2001-2002).
Perempuan lulusan akuntansi UGM dan magister di INSEAD ini pernah bekerja di Indosuez W I Carr Securities sebagai equity analyst. Situs EY mencatat Nawal menjabat saat ini menjabat Indonesia Oil & Gas Transaction Advisory Services Leader.
Satu nama yang cukup dikenal di jajaran Kementerian Keuangan ialah Loto Srinaita Ginting, Direktur SUN Ditjen Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Selain itu, Loto juga tercatat menjadi salah satu komisaris di BUMN reasuransi yakni PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero).
Mengacu situs resmi Reindo, Loto lahir di Medan tahun 1967. Ia menyelesaikan studi tingkat Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1992, dan tingkat master di the University of New South Wales - Sydney - Australia tahun 2000.
Loto bekerja di Kementerian Keuangan sejak tahun 1993, dan mengalami penempatan di Badan Analisa Keuangan Dan Monoter (BAKM, 1993-2001), Sekretariat Jenderal (Setjen, 2001-2004), Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB, 2004-2006), dan Direktorat Jendral Pengelolaan Utang (DJPU, sejak akhir 2006).
Sejak tahun 2012, Loto menjabat sebagai Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR. Dia menjabat Dewan Komisaris di Indonesia Re sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK-121/MBU/2014 Jo. Surat Keputusan Kemampuan Dan Kepatutan OJK Nomor SK-102/D.5/2014.
Usai dilantik, ia berharap ke depan tidak ada pengkavlingan. Selama ini bisnis BUMN tumbuh tetapi tidak berdampak ke UMKM. "Karena (usaha) UMKM itu entitas terbesar kita, mencapai 99,9%. Jadi kalau memang BUMN Sejahtera, UMKM-nya juga makin sejahtera berkembang," ujar Loto.
(tas/tas)https://ift.tt/37XGzj6
February 05, 2020 at 04:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Tangan Kanan' Erick Thohir: dari Jenderal hingga Auditor EY"
Post a Comment