Search

Jokowi Minta Harga Gas Turun, Pahami Dulu Proses Bisnisnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah beberapa kali kesal, karena menganggap harga gas bumi untuk industri di Indonesia mahal. Jokowi meminta harga gas industri bisa menjadi US$ 6 per mmbtu.

Menanggapi hal ini, Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA), Nanang Abdul Manaf, menerangkan berbicara harga gas industri harus paham kondisi objektif dari bisnis gas di Indonesia. Menurutnya, harga gas yang terakumulasi dengan pasarnya berbeda, karena keberadaan gas dengan potensi pasar tidak berada di lokasi yang sama.

"Saya menyebutnya sering terjadi missmatch artinya resources (sumber daya) minyak gas yang terakumulasi dengan pasarnya beda. Misal kita tamukan gas di Papua tapi pasar potensial di Jawa, karena power industri pupuk dan sebagainya," ungkapnya Senin, (10/02/2020).


Kemudian, untuk memindahkan gas dibutuhkan teknologi. Berbeda dengan minyak yang bisa ditransfer, gas masuk ke tanker ke refinery (kilang) sehingga membutuhkan biaya. "Gas nggak bisa ditransfer seperti minyak, gas masuk ke tanker ke refinery memang ada ongkos," imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, untuk mengangkut gas, harus diubah dahulu menjadi cair dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG), Compressed Natural Gas (CNG), Liquified Petroleum Gas (LPG), dan sebagainya. "Teknologi itu butuh investasi," tegasnya.
Gas sangat dibutuhkan bagi industri khususnya pupuk. Di mana gas bumi adalah bahan baku utama untuk produksi pupuk urea dengan komposisi kurang lebih 70% dari total biaya produksi. Menurut Nanang solusi menekan harga gas yakni dengan mendekatkan industri dengan sumber gasnya.

"Untuk menurunkan cost salah satunya dekatkan industri ke sources. Misal pupuk di Jawa Barat (Jabar) pupuk kujang source banyak pipa cukup," terangnya.

[Gambas:Video CNBC]

(wed/wed)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2viaN20

February 10, 2020 at 05:59PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jokowi Minta Harga Gas Turun, Pahami Dulu Proses Bisnisnya"

Post a Comment

Powered by Blogger.