Search

Dirudal Militer Iran, AS Sebut 109 Tentara Cedera Otak

Jakarta, CNBC Indonesia - Pentagon mengakui seratus lebih tentara Amerika Serikat (AS) menderita cedera pada otak akibat serangan bom Iran.

Dalam pernyataan resminya, markas militer AS ini bahkan mengonfirmasi ada 109 tentara yang menderita luka di bagian paling rawan dalam tubuh manusia tersebut.


"Hari ini, sebanyak 109 staff pelayanan (tentara) telah didiagnosa mengalami luka traumatis pada otak ... angka ini bertambah 45 orang dari laporan pertama," ujar Pentagon dalam sebuah penyataan Selasa (11/2/2020), sebagaimana dikutip dari AFP.

Sebanyak 76 orang sudah kembali bertugas sementara sisanya masih mendapatkan perawatan intensif.

Iran mengebom pangkalan militer AS di Irak pada 8 Januari lalu. Serangan itu merupakan balasan pada serangan AS, 3 Januari 2020, yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak ada korban yang terluka. Meski begitu, beberapa hari setelahnya Pentagon mulai melaporkan adanya korban.

Presiden Trump sempat dikritik karena hanya menganggap luka pada tentara sebatas sakit kepala biasa. Namun Kementerian Pertahanan AS kemudian membela sang presiden.

Sejak tahun 2000, sekitar 408.000 tentara AS menderita cedera otak. Berbagai kelompok kesehatan dan medis di AS selama bertahun-tahun telah berupaya meningkatkan kesadaran soal betapa seriusnya hal ini, termasuk gegar otak.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Si7Rv6

February 12, 2020 at 02:24PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dirudal Militer Iran, AS Sebut 109 Tentara Cedera Otak"

Post a Comment

Powered by Blogger.