Data KSP, 636 Orang Tewas karena Corona dan 1499 Sembuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ditetapkan sebagai pusat komunikasi dan informasi terkait virus korona. KSP berisi perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga.

Data monitoring virus corona pada pukul 08:00 WIB hari ini, Jumat (7/2/2020), jumlah korban tewas akibat virus tersebut mencapai 636 orang, di mana sebanyak 30.983 teridentifikasi virus tersebut,

Meski demikian, berdasarkan data monitoring yang dirilis KSP, sebanyak 1.499 orang berhasil sembuh dari infeksi corona, seperti dikutip melalui keterangan resmi pada hari ini.

Berdasarkan lokasi, jumlah korban tewas terbanyak berada di Mainland China sebanyak 634 orang. Sementara dua orang tewas lainnya akibat virus tersebut berada di Hong Kong dan Filipina.

Selain itu, China juga menjadi negara dengan jumlah orang yang terinfeksi virus tersebut sebanyak 30.718 orang, yang kemudian disusul oleh Jepang sebanyak 45 orang, dan Singapura sebanyak 28 orang.

Hingga saat ini, sebaran virus tersebut telah sampai ke berbagai belahan dunia. Mulai dari Belgia, Finlandia, Spanyo, Inggris, Jerman, Kanada, Perancis, Rusia, Swedia, hingga Nepal.

Indonesia sendiri, telah melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah masuknya virus tersebut. Mulai dari menutup sementara penerbangan dari dan ke China, hingga larangan impor sejumlah komoditas.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak memungkiri bahwa keputusan yang diambil pemerintah tentu akan berdampak bagi aktivitas perekonomian nasional, mengingat China merupakan salah satu mitra dagang utama serta penyumbang devisa.

"Seperti kita lihat sekarang, negara deket-deket kita betul-betul sangat sepi sekali. Masih beruntung, Alhamdulillah kita tidak tergantung pada turis dari 123 negara. Turis kita berasal dari hampir seluruh negara," tegas Jokowi.

"Kita harapkan ini tidak memengaruhi banyak pariwisata di tanah air, tapi dari sisi ekonomi memang tekanan itu begitu sangat terasa saat ini. Ekspor menurun, turis meurun, moga-moga tidak beirmbas pada pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi.

[Gambas:Video CNBC]

(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)