Jakarta, CNBC Indonesia- Sekjen Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas), Fajar Budiyono, menyebutkan tekanan harga gas yang terus menekan kinerja industri telah berdampak pada pengurangan produksi hingga penutupan sejumlah pabrik, seperti industri poliester dan akrilik.
"Jadi ada industri yang mulai tutup, karena harga tak bisa bersaing," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/1).
Lalu seperti apa industri potensi pertumbuhan industri olefin dengan kondisi ini?
Selengkapnya saksikan tayangan ulang dialog Erwin Surya Brata dengan Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas), Fajar Budiyono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 08/01/2020).
(gus)
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/39XYUxY
January 12, 2020 at 05:00PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Pengamanan 22 Mei, 32 Ribu Personel Polri-TNI Disiapkan
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meminta kepada seluruh masya… Read More...
Pelaku Pasar Meragu, 22 Mei Adalah Kunci!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan pelaku pasar saat ini mengantisipa… Read More...
Sri Mulyani Ajukan RAPBN 2020 ke DPR, Ini Asumsi Makronya
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai wakil pemerintah resm… Read More...
Masyarakat Diimbau Menukar Uang di Tempat Resmi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk menukar uang di tempat penukara… Read More...
Masih Andalkan Utang, Ini Dia Poin-poin RAPBN 2020
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menempuh tiga strategi makro fiskal di 2020.
Menteri Keuangan,… Read More...
0 Response to "Tolong, Industri Petrokimia RI Terjepit Harga Gas!"
Post a Comment