
Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal (Polisi) Dedi Prasetyo, melalui layanan pesan singkat WhatsApp kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (20/5/2019).
"Situasi Insya Allah terkendali. Pasukan pengamanan Polri dan TNI 32 ribu (personel) lebih dalam rangka menjamin keamanan," ujar Dedi.
Selain itu, menurut dia, Detasemen Khusus 88 Polri juga terus bekerja dengan melakukan tindakan-tindakan preventif. Tujuannya guna memitigasi rencana aksi terorisme dengan melakukan penangkapan terhadap lebih dari 30 orang terduga teroris.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah angkat bicara perihal rencana sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa pada saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019. Lantas, apa kata Jokowi?
"Itu urusan Polri dan TNI," kata Jokowi, usai memenuhi undangan buka puasa bersama Partai Golkar, Minggu (19/5/2019)
Sebagai informasi, tahapan rekapitulasi nasional yang dilakukan KPU sejauh ini menunjukkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih unggul atas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Meskipun tanggal pengumuman dikabarkan menjadi target teroris dan akan ada gerakan demo besar-besaran, namun KPU menegaskan jadwal pengumuman tak akan berubah, yaitu tetap 22 Mei 2019.
Simak video terkait tahapan resmi penghitungan suara pemilu 2019 di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/wed)
http://bit.ly/2Wcdbmv
May 20, 2019 at 06:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengamanan 22 Mei, 32 Ribu Personel Polri-TNI Disiapkan"
Post a Comment