Search

Rudal Iran Kembali Serang AS, tapi IHSG Berani Melaju Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif ketika pasar keuangan dunia dipengaruhi oleh sentimen positif dari damai dagang yang akan segera ditandatangani Amerika Serikat (AS)-China pekan ini. Tembakan rudal Iran akhir pekan lalu tampaknya tak berpengaruh terhadap kinerja pasar saham domestik.

Indeks utama domestik itu dibuka naik 13 poin (0,21%) mengawali perdagangan pekan ini menjadi 6.287 dari posisi penutupan akhir pekan lalu 6.274

Penguatan tersebut bertahan hingga pantauan terakhir 9:10 dan sempat menyentuh level tertinggi pada 6.297 dengan nilai transaksi Rp 385,05 miliar


Sebanyak 149 saham naik, 95 saham turun, dan 139 saham tidak bergerak, dan 402 saham tidak ditransaksikan.


Delapan dari sembilan indeks sektoral menguat, dengan penguatan terbesar dialami sektor tambang (1,04%) dan sektor infrastruktur (0,3%). Di sisi bobot, indeks sektoral yang paling mendorong kenaikan IHSG adalah sektor keuangan (0,27%) dan tambang (1,04%).

Indeks regional masih didominasi penguatan, yaitu Hang Seng di Hong Kong 0,15%, Kospi di Korsel 0,54%, dan Strait Times di Singapura 0,07%. Koreksi juga masih ada tetapi sedikit, yang terjadi di Shanghai Composite -0,53% dan Australia -0,56%.

Situasi di Timur Tengah kembali panas dan Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali berang. Pasalnya, sebuah rudal kembali menyerang markas militer tentara AS di Irak, Minggu (12/1/2020).

Padahal, AS dan Iran berjanji ingin mengurangi ketegangan kedua negara. Selain Presiden Donald Trump, keinginan de-eskalasi tensi ketegangan juga sempat diutarakan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela kunjungannya ke Qatar, akhir pekan lalu.

"(AS) marah dengan laporan serangan roket lain di pangkalan udara di Irak," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, sebagaimana dikutip AFP. 

Minggu (12/1/2020), sebuah roket kembali menyerang markas pasukan koalisi yang dipimpin AS di Irak Utara. Meski belum ada pengakuan resmi dari Iran, AS menuding serangan dilakukan kelompok milisi yang didukung Iran di Irak.

Roket jenis Katyusha tersebut mendarat di pangkalan udara Al-Balad. Pangkalan udara ini merupakan rumah bagi pesawat F-16.

Saat peristiwa terjadi Al-Balad tengah mengadakan acara yang mengundang kontingen kecil Angkatan Udara AS serta sejumlah kontraktor pemeliharaan pesawat militer. Peristiwa ini melukai 4 orang, di antaranya dua perwira Irak dan dua penerbang.

Kabar soal perang dangang AS-China, menurut rencana pekan ini Rabu (15/1/2020), Presiden AS Donald Trump dan pejabat China akan menandatangani kesepakatan perdagangan fase satu yang telah lama ditunggu-tunggu antara kedua negara. Kedua negara telah terlibat dalam sengketa perdagangan yang berlangsung hampir 2 tahun.

Wakil Perdana Menteri China Liu He, yang memimpin tim negosiasi China dalam pembicaraan perdagangan, dijadwalkan akan mengunjungi Washington ini, kata kementerian perdagangan negara itu.

Kesepakatan itu akan melibatkan pengurangan tarif, peningkatan pembelian produk pertanian AS oleh China dan perubahan pada properti intelektual serta aturan teknologi.

Sementara itu, Washington dan Beijing telah sepakat untuk mengadakan perundingan setengah tahunan dalam menargetkan penyelesaian perselisihan dan mendorong reformasi, menurut laporan oleh Wall Street Journal, mengutip sumber-sumber.

"Detail utama akan menjadi waktu kemunduran yang diharapkan dalam tarif," kata Han Tan, analis pasar di FXTM.

"Penurunan hambatan perdagangan ini, lebih cepat daripada nanti, akan memberi ekonomi global lebih banyak waktu untuk pulih dan memberikan alasan bagi investor untuk menambah eksposur ke aset berisiko, termasuk yang ada di pasar negara berkembang."

Yuan Tiongkok melonjak ke level tertinggi lima bulan minggu lalu untuk mengantisipasi penandatanganan.

Di tempat berebeda, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen terpilih kembali dengan kemenangan besar atas pemilihan akhir pekan. Dia mengalahkan lawan utamanya Han Kuo-yu dari partai Kuomintang - yang mendukung hubungan dekat dengan China - dengan lebih dari 2,6 juta suara. Itu bisa memicu ketegangan lebih lanjut dengan China, yang telah berusaha membuat pulau itu menerima aturannya melalui ancaman dan bujukan ekonomi. (hps/hps)

TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3a3c3WD

January 13, 2020 at 04:42PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rudal Iran Kembali Serang AS, tapi IHSG Berani Melaju Hijau"

Post a Comment

Powered by Blogger.