Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,06%, indeks Shanghai naik 0,35%, Hang Seng naik 1,08%, dan indeks Straits Times naik 0,54%.
Hasil pertemuan The Federal Reserve selaku Bank Sentral AS membuat investor begitu bersemangat dalam melakukan aksi beli di bursa saham regional. Mempertahankan suku bunga acuan di level 2,25-2,5%, The Fed lagi-lagi mengeluarkan pernyataan bernada kalem alias dovish. The Fed bakal lebih bersabar dalam mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan.
"Dalam situasi ekonomi global dan pasar keuangan saat ini, serta tekanan inflasi yang minim, Komite akan bersabar dalam menentukan kenaikan suku bunga acuan berikutnya," tulis pernyataan The Fed.
Tak hanya lebih kalem dalam masalah normalisasi suku bunga acuan, The Fed juga secara tegas menyatakan bahwa pihaknya siap untuk mengubah skema perampingan neracanya. Sebagai informasi, pasca krisis keuangan global tahun 2008 silam, The Fed rajin membeli surat utang pemerintah dan mortgage-backed securities untuk menstimulasi perekonomian Negeri Paman Sam.
Pada puncaknya, neraca dari bank sentral sempat menyentuh angka US$ 4,5 triliun. Terhitung mulai Oktober 2017, The Fed mulai mengurangi besaran neracanya dengan tak lagi menginvestasikan porsi tertentu dari pendapatan yang diterima atas surat berharga tersebut.
"Komite siap untuk menyesuaikan setiap detil untuk menyelesaikan normalisasi neraca berdasarkan perkembangan ekonomi dan pasar keuangan," papar The Fed dalam pernyataan resminya.
Dengan berbagai risiko yang kini mengintai perekonomian AS dan dunia, memang kenaikan suku bunga acuan yang tak kelewat agresif menjadi opsi yang terbaik. (ank/hps)
http://bit.ly/2Rtdrao
February 01, 2019 at 12:07AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Asing Masuk Rp 1,48 Triliun, IHSG Melesat 1,06%"
Post a Comment