Search

Sedang Berjaya, Rupiah Libas 3 Dolar Sekaligus

Jakarta, CNBC Indonesia - Keperkasaan rupiah masih berlanjut pada perdagangan Senin (13/4/2020), tiga dolar dibuat melemah sekaligus.

Pada pukul 10:30 WIB, rupiah menguat 0,16% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.775/US$, setelah menguat 3,66% sepanjang pekan lalu.
Kemudian melawan dolar Singapura dan Australia, Mata Uang Garuda menguat 0,4% dan 0,33% ke Rp 11.131,1/SG$ dan Rp 9.998,21/AU$.

Sentimen pelaku pasar yang sedang bagus membuat rupiah kembali perkasa. Penyebaran pandemi virus corona (COVID-19) yang mulai melambat memunculkan harapan segera berakhirnya masa karantina di beberapa wilayah/negara. Dengan begitu diharapkan roda perekonomian kembali berputar.


Meski di beberapa wilayah kembali mengalami peningkatan, tetapi secara global berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) penambahan jumlah kasus secara penambahan jumlah kasus COVID-19 sudah satu digit persentase sejak 30 Maret lalu. Terbaru, pada 12 April terjadi penambahan kasus 5,32% sehingga total menjadi 1,696 juta kasus.

Laju penambahan satu digit persentase tersebut menunjukkan penyebaran COVID-19 sudah mulai melandai secara global dan bisa menjadi kabar bagus.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) yang menyepakati kerja sama repurchase agreement (repo) line dengan Bank Sentral AS (The Fed) New York juga memberikan efek positif ke rupiah. The Fed New York nantinya akan menyiapkan stok dolar hingga US$ 60 miliar jika BI membutuhkan.

"Ini bentuknya repo line. Kerja sama dengan bank sentral termasuk BI dengan The Fed. Repo line ini adalah suatu kerja sama untuk kalau BI membutuhkan likuiditas dolar bisa digunakan," kata Perry, Selasa (7/4/2020).

BI mengklaim keberhasilan kerja sama ini memberikan keyakinan kepada investor asing.

Meningkatnya keyakinan investor yang disebut BI membuat aliran modal asing kembali masuk ke Indonesia.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, memasuki kuartal II-2020, aliran hot money di pasar obligasi mulai stabil, sejalan dengan pergerakan rupiah. Dari dari DJPPR menunjukkan sejak akhir Maret hingga 7 April lalu, terjadi inflow di pasar obligasi sebesar Rp 920 miliar.

Selain perkembangan pandemi COVID-19, para pelaku pasar saat ini menanti pengumuman suku bunga dari BI Selasa besok.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan bank sentral masih menahan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 4,5%.

Meski demikian, beberapa analis memprediksi Perry Warjiyo dkk akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), dan ada juga yang melihat sebesar 50 bps.

"Kami memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan di tengah perkiraan risiko ke bawah (downside risk) terhadap pertumbuhan ekonomi," sebut riset Citi, yang memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate turun 25 bps ke 4,25%.

Institusi BI 7 Day Reverse Repo Rate (%)
ING 4.5
CIMB Niaga 4.25
Barclays 4
Citi 4.25
Trimegah Sekuritas 4.5
Bank Permata 4.5
Bank Danamon 4.5
Bank Mandiri 4.5
UOB 4.25
MEDIAN 4.5

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3egrbBT

April 13, 2020 at 11:32AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Sedang Berjaya, Rupiah Libas 3 Dolar Sekaligus"

Post a Comment

Powered by Blogger.