Search

Laba Induk Bisnis Batu Bara Sinar Mas Ambles 44% di 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja emiten baru bara sepanjang tahun lalu tertekan seiring dengan harga komoditas energi yang juga rendah. Salah satunya kinerja induk usaha bisnis batu bara dari Grup Sinar Mas, yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), induk dari PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Rabu (1/3/2020), laba bersih DSSA ambles 44% menjadi US$ 50,22 juta atau setara dengan Rp 804 miliar (asumsi kurs Rp 16.000/US$) dari tahun 2018 yakni sebesar US$ 89,35 juta atau Rp 1,4 triliun.

Penurunan laba bersih ini membuat laba bersih per saham (earnings per share/EPS) ini turun menjadi US$ 0,07 dari sebelumnya US$ 0,12/saham.

Koreksi laba bersih atribusi entitas induk ini juga sejalan dengan pendapatan perusahaan yang turun 6% menjadi US$ 1,67 miliar atau setara dengan Rp 26,72 triliun dari sebelumnya US$ 1,77 miliar atau Rp 28,32 triliun.


Beban pokok penjualan bisa diturunkan menjadi US$ 1,09 miliar dari sebelumnya US$ 1,14 miliar, sementara beban lain seperti beban penjualan naik menjadi US$ 222,85 juta dan beban bunga juga naik menjadi US$ 102,38 juta. Aset perusahaan turun menjadi menjadi US$ 3,72 miliar atau Rp 60 triliun dari Desember 2018 yakni US$ 3,39 miliar.

Ruang lingkup kegiatan usaha Grup DSSA saat ini meliputi penyediaan tenaga listrik, perdagangan besar, pertambangan dan perdagangan batu bara, multimedia, kehutanan dan infrastuktur.

Laporan keuangan mencatat, perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada 1998 dengan berkantor pusat di Jakarta, sedangkan pembangkit tenaga listrik perusahaan saat ini berlokasi di Tangerang, Serang dan Karawang. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Sinar Mas.


Beberapa anak usaha perusahaan yakni Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR ) di Singapura, Golden Energy Mines (perdagangan batu bara), PT Marga Buana Bumi Mulia (bubur kertas), dan puluhan perusahaan batu bara lain seperti PT Trisula Kencana Sakti, PT Karya Mining Solution, PT Borneo Indobara, PT Bungo Bara Utama, dan PT Berkat Satria Abadi.

Grup Sinar Mas menguasai saham DSSA lewat PT Sinar Mas Tunggal sebesar 59,90%, sementara investor publik 40,10%.

(tas/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/341ZVT6

April 02, 2020 at 08:31AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Laba Induk Bisnis Batu Bara Sinar Mas Ambles 44% di 2019"

Post a Comment

Powered by Blogger.