
Pada Rabu (8/4/2020), US$ 1 setara dengan Rp 16.175 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah menguat cukup tajam di hadapan dolar AS yaitu mencapai 1,56%. Rupiah menjadi mata uang terbaik Asia.
Penguatan rupiah terjadi karena pengumuman dari Bank Indonesia (BI) soal kerja sama fasilitas Repo Line dengan bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed senilai US$ 60 miliar. Melalui fasilitas ini, BI bisa memperoleh likuiditas dolar AS dari The Fed dengan menukarkan obligasi pemerintah AS.
"Jadi Repo Line tidak menambah cadangan devisa tetapi sangat bagus untuk kita gunakan dalam memenuhi kebutuhan dolar saat pasar global mengalami keketatan. Tidak banyak bank sentral negara berkembang yang diberikan Repo Line ini," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam briefing perkembangan ekonomi terkini, kemarin.
Dengan tersedianya Repo Line, BI akan punya 'ban serep' untuk mengawal rupiah apabila cadangan devisa dirasa kurang memadai. Pasar bisa tenang karena gejolak rupiah sepertinya bisa diredam, BI punya 'peluru' yang cukup.
Namun hari ini, investor lebih memilih mencairkan keuntungan yang didapat kemarin. Sebab, ketidakpastian masih lumayan tinggi sehingga pelaku pasar memilih wait and see.
https://ift.tt/2x4mV86
April 08, 2020 at 09:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Corona Rada Adem, Giliran Minyak Bikin Rupiah Melemah"
Post a Comment