Search

Belajar dari Pengalaman China, Mending Jangan Mudik Ya...

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini masih memberi restu bagi masyarakat yang ingin melakukan ritual tahunan mudik Idul Fitri alias Lebaran. Asal dilakukan dengan hati-hati.

"Menyangkut orang yang mudik, di desa mestinya ada isolasi mandiri, meskipun hanya satu dua orang. Tapi juga di desa juga mampu menyiapkan jaring pengaman sosial, perlindungan sosial bagi mereka. Jadi bekerja dari pucuk paling atas sampai paling bawah," kata Kepala Negara, belum lama ini.


Jadi masyarakat perantau yang tinggal di kota tetap boleh melepas rindu kepada sanak famili di kampung halaman pada Lebaran nanti. Meski risikonya memang cukup besar, yaitu penyebaran virus corona atau Coronavirus Desease 2019 (Covid-19).

Ya, penyebaran virus yang berawal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu memang begitu cepat. Indonesia mencatat kasus perdana virus corona pada awal Maret, dua pasien. Sebulan kemudian, jumlahnya melesat menjadi lebih dari 2.000 pasien.

Per Sabtu (4/4/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat sudah ada 2.092 pasien positif corona di Tanah Air. Dari jumlah tersebut, 150 orang sudah sembuh sementara 191 meninggal dunia.


Per 3 April 2020, tiga provinsi dengan kasus corona terbanyak adalah DKI Jakarta (971), Jawa Barat (225), dan Banten (170). Tiga provinsi tersebut menyumbang 68,78% dari total kasus di Ibu Pertiwi.

Tahun lalu, survei Kementerian Perhubungan menyebutkan 14,9 juta orang di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) melakukan mudik Lebaran. Jawa Tengah menjadi tujuan utama dengan catatan 5,61 juta orang (37,68%), disusul oleh Jawa Barat 3,7 juta orang (24,89%), dan Jawa Timur 1,66 juta orang (11,14%).

Di Jawa Tengah, kota tujuan terbanyak adalah kw Surakarta alias Solo, kampung halaman Presiden Jokowi. Ada 642.789 orang yang mudik ke sana.

Masalahnya, Jabodetabek adalah hot spot penyebaran virus corona karena tingginya interaksi dan kontak antar-manusia. Ketika warga Jabodetabek pulang kampung, maka sangat berisiko menjadi agen penular virus di keluarga dan lingkungan sekitarnya.


Per 3 April, jumlah kasus corona di Jawa Tengah adalah 114 sementara Jawa Timur 155. Jumlah ini bisa melonjak kala warga Jabodetabek berdatangan.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2XgxbEZ

April 05, 2020 at 09:43AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Belajar dari Pengalaman China, Mending Jangan Mudik Ya..."

Post a Comment

Powered by Blogger.