Search

Medco Rilis Utang Jumbo Rp 8,8 T, Saham Emiten Hotel 'Ambruk'

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin kemarin (3/2/2020) kembali melanjutkan koreksi pekan lalu dengan posisi penurunan sebesar 0,94% ke level 5.884,17.

Kinerja IHSG pada perdagangan kemarin senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga bergerak di zona merah: indeks Nikkei jatuh 1,01%, indeks Shanghai 7,72%, indeks Straits Times terkoreksi 1,18%, dan indeks Kospi terpangkas 0,01%.

Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.

1. Bayar Utang, Medco Rilis Obligasi Jumbo Rp 8,8 T
Medco Bell Pte. Ltd, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang berbasis di Singapura, menerbitkan obligasi denominasi dolar sebesar US$ 650 juta atau setara dengan Rp 8,84 triliun (asumsi kurs Rp 13.600/US$) dengan menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 6,375% per tahun.


Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Senin ini (3/2/2020), manajemen Medco mengungkapkan obligasi dolar tersebut bertenor 7 tahun dan akan jatuh tempo pada 30 Januari 2027.

2. Harga Gas Tak Naik 5 Tahun, Laba PGN Ngos-ngosan
PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) menyebut sampai dengan Kuartal III pencapaian laba turun, hal ini disebabkan karena ada kenaikan harga pokok pembelian gas dari hulu. Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan penbelian gas dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mengalami kenaikan 3% per tahun selama lima tahun terakhir.

"Pencapaian laba cukup mengalami penurunan karena kenaikan harga pokok pembelian dari hulu. Karena kami membeli dari KKKS lima tahun terakhir naik 3% per tahun," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI DPR, Senin, (3/02/2020).

3. Saham BCA Tertekan, Kekayaan Duo Hartono Terkikis Rp 29 T
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tak kuasa menahan tekanan jual investor asing. Sempat berada di zona hijau, pada penutupan sesi II, saham BCA harus rela berakhir di zona merah.

Nilai jual bersih (net sell) investor asing pada saham BCA pada perdagangan hari ini mencapai Rp 482,49 miliar. Tekanan jual investor asing tersebut membuat harga saham BCA terkoreksi 0,62% ke level Rp 32.200/saham.

4. Turis China Dilarang Masuk, Saham Hotel Berguguran
Saham emiten perhotelan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Senin (3/2/2020). Hal ini merespons terdampaknya sektor pariwisata maupun perhotelan akibat dari kebijakan pemerintah yang melarang penerbangan dari dan ke China.

Larangan ini menindaklanjuti terkait meluasnya penyebaran virus korona yang telah merenggut 259 korban di China dan telah menyebar ke 21 negara.

Saham emiten pengelola sejumlah hotel di Bali misalnya, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), terkoreksi 1,79% ke level Rp 55 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham BUVA melemah 29,49%.

5. Saham ERAA Drop, Karena Jual Ponsel China?
Saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) ikut dijual pelaku pasar karena wabah virus corona yang semakin banyak memakan korban jiwa.

Saham ERAA pada penutupan bursa sesi I hari Senin (3/2/2020) berada pada harga Rp 1.570/uni sahamnya, turun 20 poin atau 1,26%. Saamnya ditransaksikan sebanyak Rp 5,86 miliar atau sebanyak 3,75 juta unit dengan catatan investor asing melakukan beli bersih (net buy) hingga Rp 572,2 juta.

6. Jualan Emas Antam Rekor 34 Ton, Gimana Tren Saham ANTM?
Manajemen PT Antam Tbk (ANTM) membukukan penjualan bersih belum diaudit (unaudited) sepanjang tahun lalu sebesar Rp 32,81 triliun atau naik 30% dibandingkan dengan penjualan bersih (audited) tahun 2018 sebesar Rp 25,24 triliun.

Hanya saja, perseroan belum mengungkapkan besaran laba bersih perusahaan. Pada 2019, berdasarkan laporan highlights yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia, Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko, menjelaskan capaian produksi dan penjualan feronikel tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

7. Corona Bikin Cemas, Garuda Tunda Penerbangan dari & ke China
Emiten maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memastikan menunda sementara rute penerbangan dari dan menuju China. Kebijakan ini berlaku Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 hingga waktu yang akan ditentukan lebih lanjut.

Langkah ini diambil menyusul peningkatan skala epidemik virus corona dan status darurat global yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia, WHO. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2tquOmi

February 04, 2020 at 03:44PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Medco Rilis Utang Jumbo Rp 8,8 T, Saham Emiten Hotel 'Ambruk'"

Post a Comment

Powered by Blogger.