Search

AS Bagi-bagi Wilayah Palestina, Dubes Iran: Ini Mimpi Buruk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengatakan 'kesepakatan abad ini' yang diumumkan Amerika Serikat (AS) dan Israel baru-baru ini merupakan mimpi buruk bagi Palestina dan negara lainnya di kawasan.

"Apa yang mereka tawarkan tentang masa depan perdamaian di dunia, tentu ini merupakan mimpi buruk bagi kawasan." katanya saat menggelar acara silaturahmi dengan wartawan di kediamannya di Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

Ia juga menyebut kesepakatan yang diumumkan pekan lalu oleh Presiden AS Donald Trump itu tidak memuat indikator internasional, norma-norma internasional, dan juga peraturan internasional sehingga tidak bisa disebut sebagai kesepakatan.


"Kelihatannya ini adalah hasil negosiasi antara Amerika Serikat dan rezim zionis Israel dan mereka sepakat. Di mana posisi negara lainnya?" lanjutnya.
AS Bagi-bagi Wilayah Palestina, Dubes Iran: Ini Mimpi Buruk!Foto: Warga Palestina Marah. (AP Photo/Mohammed Zaatari)


Trump mengumumkan kesepakatan itu pada 28 Januari lalu saat menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.

Dalam kesepakatan itu, Trump membagi wilayah di sekitar Jerusalem untuk Palestina dan Israel. Namun, tanpa adanya persetujuan atau campur tangan Palestina. Padahal Palestina adalah negara yang berselisih secara langsung dengan Israel dalam memperebutkan wilayah itu.


Sebagaimana dilaporkan Reuters, dalam perjanjian itu Trump mengumumkan pembentukan negara Palestina dengan ibu kota di pinggiran Yerusalem. Sementara itu, kota Yerusalem disebut Trump akan menjadi ibu kota dari Israel.

Trump berharap kesepakatan itu bisa mengakhiri perang kedua pihak yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Namun, berbagai negara kawasan, khususnya sekutu Palestina, menentang kesepakatan tersebut.

Sebagai salah satu negara yang menentang kesepakatan itu, Iran mengusulkan untuk dibentuk referendum di seluruh wilayah Palestina.

"Kami sampaikan sebuah usulan kepada PBB, yang memiliki 4 pilar. Salah satu pilarnya adalah seluruh pengungsi yang berasal dari Palestina harus kembali ke wilayahnya. Dan tentu referendum menanyakan langsung kepada seluruh masyarakat Palestina. Palestina yang mana? Palestina yang sebelum pernyataan Balfour."


"Siapa yang ikut referendum? Tentu semua masyarakat Palestina dari berbagai golongan dan agama. Suara terbanyak akan menentukan rezim perpolitikan negara dan suara terbanyak juga akan menentukan nasib para pendatang ke wilayah Palestina." jelasnya.

AS Bagi-bagi Wilayah Palestina, Dubes Iran: Ini Mimpi Buruk!Foto: Warga Palestina Marah. (AP Photo/Majdi Mohammed)


Selain itu, Iran juga mengusulkan agar negara-negara di dunia turut membantu membentuk proyek identifikasi bagi rakyat Palestina.

"Kemudian ada proyek internasional untuk identifikasi Palestina sendiri. Proyek ini adalah proyek internasional, melakukan identifikasi terhadap para pengungsi Palestina di berbagai belahan dunia. Siapa yang melakukan eksekusi? Eksekusinya dilakukan salah satu badan internasional di bawah pengawasan langsung dari PBB."

"Dan juga akan dibentuk kas internasional. Bantuan berbagai negara bisa masuk ke sana, untuk membantu pelaksanaan agenda besar ini. Ini adalah usulan sejak lama dan tentu didasari nilai-nilai demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM)." jelasnya.

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3bh9Nf2

February 06, 2020 at 04:33PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS Bagi-bagi Wilayah Palestina, Dubes Iran: Ini Mimpi Buruk!"

Post a Comment

Powered by Blogger.