Gelombang Demo Bikin Moody's Downgrade Hong Kong jadi Aa3

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service memangkas peringkat utang pemerintah Hong Kong menjadi Aa3 dari sebelumnya Aa2 dan menetapkan prospek (outlook) peringkatnya menjadi stabil dari sebelumnya negatif.

Dalam riset pemeringkatan Moody's (20/1/20), penurunan peringkat didasari kekuatan institusi dan pemerintahan Daerah Administratif Istimewa Hong Kong yang lebih lemah daripada prediksi.

Kondisi yang lemah tersebut tercermin dari penilaian Moody's bahwa respon terhadap tuntutan politik, standard hidup, tempat tinggal, dan kesetaraan peluang kegiatan ekonomi dari demonstran oleh pemerintahan Hong Kong terlihat lambat, tentatif, dan tidak konklusif.

Kekuatan yang dimaksud lemah terutama karena tidak adanya rencana nyata untuk menyelesaikan gejolak politik dan ekonomi yang masih terjadi dalam 9 bulan terakhir dari institusi yang saling terkait (inheren), dibanding prediksi Moody's sebelumnya.

Meskipun turun, posisi peringkat utang Pemerintah Hong Kong tersebut masih berada di kelompok layak investasi (investment grade) sekaligus menempati empat level peringkat utang tertinggi, hanya di bawah Aa2, Aa1, dan Aaa.

Posisi pemeringkatan Moody's di Aa3 itu setara dengan AA- yang dimiliki oleh dua lembaga pemeringkat global utama lain, yaitu Fitch Ratings dan Standard&Poor's yang juga biasa disebut S&P. Saat ini, S&P dan Fitch masih memberikan peringkat AA+ dan AA untuk pemerintahan Hong Kong, sehingga peringkat versi Moody's menjadi yang terendah di antara ketiga lembaga tersebut.

Peringkat utang Hong Kong itu juga masih lebih tinggi satu level daripada peringkat China yang masih berada di A+ yang setara A1.

Faktor utama yang mendukung peringkat Hong Kong tersebut adalah terbatasnya utang pemerintah dan besarnya cadangan fiskal. Meskipun Moody's memprediksi utang pemerintah Hong Kong akan naik secara tidak agresif karen adanya pelonggaran kebijakan fiskal dalam konteks perlambatan ekonomi yang tajam, kenaikan level pinjaman itu akan tetap sangat rendah.

Moody's mencatat cadangan fiskal Hong Kong masih berada di level HK$ 1,2 triliun (sekitar 40% dari GDP, yang setara US$ 154,38 miliar atau Rp 2.108 triliun) pada tahun fiskal 2019/2020 yang berakhir pada Maret 2020.

Angka itu menunjukkan bantalan yang material untuk meredam isu struktural jangka panjang, termasuk populasi yang cepat menua, atau kemampuannya untuk menyerap pertumbuhan ekonomi yang melambat atau bahkan negatif saat ini dan ke depannya.

Selain menurunkan peringkat penerbit, penurunan peringkat utang oleh Moody's juga dilakukan pada lembaga khusus penerbit efek Hong Kong Sukuk 2015 Ltd yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah negara pulau tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv/hps)

Let's block ads! (Why?)