Pasalnya, dengan ketidakpastian itu investor akan cenderung menghindari aset berisiko.
Pekan lalu, Jumat (3/01/2020), IHSG ditutup menguat sebesar 0,64% ke level 6.323,47. Kinerja IHSG tak senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru bergerak di zona merah: indeks Shanghai turun 0,05%, indeks Hang Seng melemah 0,32%, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,5%.
Dalam risetnya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memaparkan, ketegangan AS-Irak menjadi ketidakpastian global yang menyedihkan ketika optimisme perang dagang antara AS-China akan berakhir yang ditandai adanya kesepakatan pada 15 Januari 2020.
CNBC International memberitakan, AS telah menembak mati petinggi pasukan militer Iran. Eskalasi tersebut menandai semakin terpecahnya hubungan AS dengan Iran.
Pilarmas menyebut, dampak dari serangan ini menyebabkan harga minyak mengalami penguatan secara drastis. "Apabila kenaikan tidak terkendali, efeknya akan kurang baik untuk pasar," tulis Pilarmas, Senin (6/01/2020).
Pilarmas memproyeksikan, hari ini IHSG akan bergerak di kisaran support 6.265 - 6.337.
Berpendapat senada, Phillip Sekuritas menilai, tensi geopolitik akan menjadi batu sandungan bagi IHSG untuk menguat hari ini. "Meningginya tensi geopolitik AS-Iran yang cenderung dapat mengurangi minat pembelian pada aset bersiko," ungkap Phillip Sekuritas.
Phillip Sekuritas memperkirakan, hari ini IHSG akan bergerak di level support 6.270 sementara resistance di 6.350.
(hps/hps)https://ift.tt/39GWEuW
January 06, 2020 at 03:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dihantui Perang AS-Iran, IHSG Bakal Ambyar"
Post a Comment