
Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei terapresiasi 1,4%, indeks Shanghai menguat 0,51%, indeks Hang Seng naik 1%, indeks Straits Times terkerek 0,52%, dan indeks Kospi bertambah 1,44%.
Tensi antara AS dan Iran yang ternyata tak sepanas yang dikhawatirkan pelaku pasar menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.
Seperti yang diketahui, kemarin pagi waktu Indonesia (8/1/2019) Iran menembakkan misil ke dua markas militer AS di Irak. Diketahui, lebih dari selusin misil balistik diluncurkan oleh Iran ke dua markas militer AS tersebut. Serangan tersebut sudah dikonfirmasi oleh Pentagon.
"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil," kata juru bicara Pentagon pasca serangan.
Melansir CNBC International, setelah serangan Iran terjadi, Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan para penasihat utamanya di Gedung Putih. Pertemuan tersebut dihadiri Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley.
Serangan tersebut merupakan balasan dari Iran atas serangan yang sebelumnya diluncurkan oleh AS dan menewaskan Jenderal Qassim Soleimani. Seoleimani sendiri merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran).
Kemarin malam waktu Indonesia, Trump memberikan konferensi pers terkait serangan yang diluncurkan oleh Iran. Dirinya membantah klaim pemerintah Iran yang mengatakan bahwa ada sebanyak 80 tentara AS yang tewas dalam serangan tersebut.
"Tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan rudal Iran," ujar Trump di Gedung Putih sebagaimana dilansir AFP, Kamis (9/1/2020).
Dirinya pun menyakini bahwa serangan tersebut merupakan serangan terakhir dari Iran.
"Iran tampaknya akan mundur, yang mana ini baik untuk semua pihak terkait," katanya.
Lantas, kekhawatiran bahwa perang antara AS dan Iran akan segera meletus menjadi mereda. Pelaku pasar kini tak lagi bermain defensif dengan berani mengoleksi instrumen berisiko seperti saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank)
https://ift.tt/2N891X0
January 09, 2020 at 04:07PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-Iran Tak Sepanas yang Ditakutkan, Bursa Asia Menguat"
Post a Comment