Pengakuan Trump: Serangan ke Iran Batal di 10 Menit Terakhir

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya tidak terburu-buru untuk menyerang Iran. Ia mengungkapkan hal itu Jumat (21/6/2019) pagi waktu setempat setelah pada malamnya dengan tiba-tiba membatalkan serangan militer ke negara Islam itu.

Dalam serangkaian kicauan di akun Twitter resminya, Trump mengatakan ia membatalkan serangan itu di sisa 10 menit terakhir. Hal itu ia lakukan karena serangan tersebut tidak sepadan dengan tindakan Iran yang menembak jatuh pesawat tak berawak atau drone pengintainya.

"Kami sudah siap melakukan serangan balasan tadi malam di tiga posisi yang berbeda ketika saya bertanya berapa orang yang akan mati," tulis Trump.

"150, Pak, adalah jawaban dari seorang Jenderal. 10 menit sebelum serangan, saya menghentikannya, ini tidak sepadan dengan penembakan sebuah drone tak berawak," ujarnya.

"Saya tidak terburu-buru, Militer kami sudah dibangun ulang, baru, dan siap menyerang, sejauh ini yang terbaik di dunia," lanjutnya.

Trump mengatakan dirinya lebih memilih terus melanjutkan tekanan ekonomi terhadap Iran ketimbang serangan militer.

"Sanksi lebih menggigit dan ada lebih banyak lagi yang ditambahkan tadi malam," kata Trump. "Iran TIDAK AKAN PERNAH bisa memiliki Senjata Nuklir, tidak untuk melawan AS dan tidak untuk melawan DUNIA!" tegasnya.

Departemen Keuangan AS belum mengumumkan sanksi baru apapun dan seorang juru bicaranya belum menanggapi permintaan untuk berkomentar, dilansir dari CNBC International. Gedung Putih dan Departemen Pertahanan juga belum mengeluarkan tanggapan.

Pengakuan Trump: Serangan ke Iran Batal di 10 Menit Terakhir

Foto: Pesawat tanpa awak (drone) RQ-4 Global Hawk. (Air Force/Bobbi Zapka/Handout/Files via REUTERS)

Surat kabar The New York Times juga melaporkan bahwa Trump pada Kamis ternyata sempat menyetujui serangan militer terhadap Iran sebagai balasan atas penembakan drone negaranya.

Namun, sang presiden segera membatalkan peluncuran serangan itu, menurut laporan surat kabar itu yang mengutip beberapa pejabat senior yang terlibat atau mengetahui pembahasan tersebut. Serangan itu menargetkan radar dan baterai rudal Iran.

Pengawal Revolusi Iran mengatakan menembak sebuah drone milik AS, Kamis waktu setempat. Teheran mengatakan drone pengawasan tak bersenjata Global Hawk itu tengah melakukan misi mata-mata di wilayah udara negara Islam itu.

Namun, Washington mengatakan drone-nya ditembak jatuh di wilayah udara internasional.

Saksikan video mengenai ketegangan AS-Iran berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]

(prm)

Let's block ads! (Why?)