Harapan Bunga The Fed Turun Pupus, Straits Times Terkoreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura dibuka melemah setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS)/The Fed mengindikasikan tidak akan memotong suku bunga acuan sebesar yang diekspektasikan oleh pasar.

Data pasar menunjukkan indeks Straits Times dibuka melemah 0,18% ke level 3.298,35 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 14 mencatatkan kenaikan harga,14 saham melemah, dan 2 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

The Fed memupuskan harapan pelaku pasar bahwa federal funds rate (FFR) akan turun 50 basis poin pada Juli mendatang. Pasalnya Gubernur The Fed James Powell menyampaikan bahwa bank sentral masih akan memasang mode wait and see untuk melihat seberapa cepat perubahan ekonomi saat ini. Dia juga menambahkan bahwa The Fed bebas dari tekanan-tekanan politik jangka pendek, dikutip CNBC International.

Lebih lanjut, Gubernur The Fed St. Louis James Bullard juga memberikan indikasi serupa. Dia mengatakan bahwa ekpektasi pemangkasan suku bunga oleh pelaku pasar terlampau tinggi.

"Saya pikir 50 basis poin terlalu berlebihan," ujar Bullard dalam wawancara dengan BloombergTV, seperti yang dikutip dari Reuters.

Melansir situs CME Fedwatch, pada Senin (24/6/2019) probabilitas pemotongan FFR 50 basis poin untuk bulan Juli mencapai 42,6%, dimana saat ini peluang itu turun menjadi tinggal 25%. Sementara itu, probabilitas FFR diturunkan 25 basis poin naik dari 57,4% ke 75%.

Di lain pihak tensi antara AS dan Iran yang semakin memanas juga menahan investor untuk melakukan aksi beli di pasar keuangan.

Senin (24/6/2019) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menjatuhkan sanksi baru pada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan komandan diplomasi Iran Mohmmad Javad Zahir.

Sanksi terbaru ini ditujukan untuk menolak akses kepemimpinan Iran ke sumber daya keuangan, menghalangi mereka dari menggunakan sistem keuangan Negeri Paman Sam atau memiliki akses ke aset manapun di AS, dikutip Reuters.

Lebih lanjut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi dalam Twitternya menyampaikan bahwa sanksi baru tersebut berarti pemutusan hubungan diplomasi antara kedua negara.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis data ekonomi laju pertumbuhan produksi industri bulan Mei yang akan diumumkan pukul 12:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)