Search

Ekonomi RI Lemah-Letih-Lesu, Mana Kebijakan 'Gila' Jokowi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Lemah, letih, dan lesu, rasanya itu tiga kata yang pas menggambarkan laju perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia saat ini tak mampu tumbuh sesuai target, baik itu target dari para ekonom maupun target dari pemerintah sendiri.

Sedikit mundur ke tahun 2017, perekonomian ditargetkan tumbuh sebesar 5,1% dalam APBN, sebelum kemudian dinaikkan menjadi 5,2% dalam APBNP 2017. Kenyataannya, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,07%.

Pada tahun 2018, perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,17%. Padahal, pemerintah mematok target sebesar 5,4%. Ada selisih yang sangat jauh antara target dan realisasi.


Beralih ke tahun 2019, pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.

Gelaran pemilihan umum (Pemilu) terbesar sepanjang sejarah Indonesia pada April 2019 terbukti tak cukup kuat dalam mendongkrak laju perekonomian.

Kalau dibilang pertumbuhan ekonomi di batas bawah 5% tersebut tinggi, sebenarnya tidak juga. Negara-negara tetangga banyak yang perekonomiannya tumbuh lebih kencang ketimbang Indonesia.

Perekonomian China misalnya, tumbuh hingga 6,4% secara tahunan pada kuartal-I 2019. Kemudian, masih pada kuartal-I 2019, perekonomian India dan Filipina melaju lebih pesat ketimbang Indonesia.


Akibatnya jelas, pengangguran jadi sulit diberantas. Di sini kita berbicara masalah kemakmuran masyarakat Indonesia. Ternyata, tingkat pengangguran di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Dari beberapa negara di kawasan Asia yang kami kumpulkan datanya, tingkat pengangguran di Indonesia merupakan yang tertinggi kedua.

BERLANJUT HALAMAN BERIKUTNYA

(ank/dru)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2ZQ9xwO

June 27, 2019 at 02:16PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ekonomi RI Lemah-Letih-Lesu, Mana Kebijakan 'Gila' Jokowi?"

Post a Comment

Powered by Blogger.