Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, mengatakan pembangunan jalan perbatasan di Papua, selain meliuk-liuk, juga dihadapkan dengan medan yang terjal.
"Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja," kata Menteri Basuki dalam keterangannya dikutip, Rabu (31/7).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengklaim dari total jalan perbatasan dari Merauke - Jayapura sepanjang 1.098 kilometer, hingga akhir tahun 2018 sudah tersambung 919 kilometer. Capaian pembangunan ini sudah setara dengan 85% progres pembangunan.
Salah satu ruas jalan perbatasan yang dikerjakan adalah Jalan Oksibil-Towe Hitam-Ubrup-Jayapura sepanjang 5,52 km. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15.5 hingga KM 21.2 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Foto: Foto udara pemandangan jalan Trans Papua (Dok. Kementerian PUPR)
|
Paket pengerjaan jalan ini dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (persero) dengan biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp 108,5 miliar melalui skema tahun jamak kontrak. Masa pelaksanaannya 376 hari sejak awal tahun 2018 dengan masa pemeliharaan hingga 27 September 2019. "Pembangunan jalan baru dilakukan dengan peninggian badan jalan menggunakan tanah di sisi jalan. Ruas ini memiliki lebar badan jalan 7 meter dengan lebar bahu sisi kanan kiri masing-masing 2 meter," kata Basuki. (hoi/hoi)
https://ift.tt/2K5p9I4
July 31, 2019 at 02:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jalan Perbatasan yang Dipamerkan Jokowi, Meliuk-Liuk dan Terjal"
Post a Comment