Search

Jokowi Effect Cuma Angkat Rupiah 0,18% Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan ini mata uang tanah air bergerak fluktuatif dan harus pasrah hanya dengan mencatatkan penguatan 0,18% terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah menutup perdagangan pasar spot kemarin (28/6/2019) di level Rp 14.125/US$.

Penguatan yang dicatatkan rupiah kalah jauh dengan capaian rupee India yang berhasil memimpin klasemen dengan menguat hingga 0,96%, diikuti oleh Kyat Myanmar (0,43%), dan Peso Filipina (0,37%).

Sementara mayoritas mata uang Benua Kuning lainnya perkasa melawan greenback, Dollar Taiwan dan Yen Jepang tercatat melemah masing-masing 0,05% dan 0,54%.

Di awal pekan, rupiah sempat terus mencatatkan reli dari penguatan minggu sebelumnya karena terdorong sentimen bahwa Bank Sentral AS/The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sampai 50 basis poin (bps) di bulan Juli mendatang.

Dengan dipangkasnya Federal Funds Rate (FFR), maka greenback menjadi terpojok karena suku bunga yang rendah berarti bamjir likuiditas. Investor pun mulai mencari alternatif lain yang menawarkan keuntungan investasi yang lebih tinggi, alias suku bunga acuan yang lebih menarik dari FFR, Indonesia menjadi pilihan.

Terlebih lagi, Indonesia juga menawarkan keuntungan investasi seiring kenaikan peringkat utang dari Standard and Poor's (S&P) dari BBB- menjadi BBB. Indonesia semakin layak dijadikan tujuan investasi.

Sayangnya, The Fed kemudian menunjukkan sikap yang less dovish, yang membuat pasar melakukan kalkulasi ulang.

Dalam sebuah acara di New York, Ketua The Fed Jerome 'Jay' Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak bisa berlebihan dalam menghadapi sebuah situasi. Termasuk dalam hal pelonggaran kebijakan moneter.

Pernyataan Powell diperkuat oleh James Bullard, Presiden The Fed St Louis. Bahkan Bullard lebih menyebut bahwa penurunan 50 bps terlalu besar.

"Saya duduk di sini hari ini, dan saya berpikir (penurunan suku bunga acuan) 50 basis poin akan terlalu banyak. Saya rasa situasi yang ada tidak sampai ke sana, saya memilih (penurunan) 25 basis poin," ungkap Bullard dalam wawancara bersama Bloomberg, seperti dikutip dari Reuters.

(BERLANJUT KE HALAMAN DUA) (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2KIMErG

June 29, 2019 at 04:42PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jokowi Effect Cuma Angkat Rupiah 0,18% Pekan Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.