Indeks Nikkei dibuka menguat 1,36%, indeks Shanghai melesat menguat 1,54%, indeks Straits Times juga menguat 0,54%, dan indeks Kospi menguat 0,78%.
Adapun perdagangan di bursa saham Hong Kong diliburkan guna memperingati special administrative region establishment day.
Mendinginnya hubungan antara AS dengan China sukses memantik aksi beli secara besar-besaran di bursa saham Benua Kuning. Setelah berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Osaka, Jepang, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.
Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.
Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat."
Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar.
"Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS)," tutur Trump, dilansir dari CNBC International.
Walaupun belum dikonfirmasi pihak China, jika apa yang disebutkan Trump tersebut benar adanya, maka hal ini tentu akan mengerek laju perekonomian AS.
Selama ini, produk agrikultur memang menjadi incaran pemerintah China dalam upayanya melawan balik serangan-serangan AS. Pada tanggal 1 Juni, pemerintah China resmi mengenakan bea masuk baru bagi produk agrikultur asal AS seperti kacang tanah, gula, gandum, ayam, dan kalkun. Bea masuk baru yang berlaku adalah 20% dan 25%, dari yang sebelumnya 5% dan 10%.
Kala perekonomian AS dan China menggeliat, tentu laju perekonomian global akan terkerek naik, mengingat AS dan China merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi.
Sentimen positif yang datang dari akurnya Trump dengan Xi berhasil membuat pelaku pasar mengabaikan rilis data ekonomi yang mengecewakan. Pada hari ini, Manufacturing PMI China periode Juni 2019 versi Caixin diumumkan di level 49,4, lebih rendah ketimbang konsensus yang sebesar 50, seperti dilansir dari Trading Economics.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank)https://ift.tt/3239AY4
July 01, 2019 at 04:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump-Xi Akur Lagi, Bursa Saham Asia Tancap Gas"
Post a Comment