"Saya dapat dengan jelas memberi tahu semua orang di sini bahwa solusi teknologi 5G kami saat ini sama sekali tidak terpengaruh oleh sanksi," kata Ken Hu, wakil chairman Huawei, dalam konferensi pers di Mobile World Congress di Shanghai, China.
"Untuk kontrak yang telah kami tandatangani dan kontrak yang akan kami tandatangani di masa depan, kami dapat sepenuhnya menjamin pasokan ke pelanggan kami." Tambahnya, mengutip AFP.
Pemerintah Trump telah mendesak negara-negara lain untuk tidak menggunakan peralatan Huawei di jaringan mereka, khususnya dalam peluncuran jaringan 5G supercepat. Ini merupakan sebuah proyek global di mana Huawei diperkirakan akan memainkan peran utama.
Huawei mengatakan telah menandatangani 50 kontrak komersial untuk 5G dengan mayoritas klien Eropa dan akan terus mempertahankan atau bahkan meningkatkan investasi dalam jaringan nirkabel generasi mendatang.
Foto: Eric Gaillard / Reuters
|
"Huawei telah menginvestasikan US$ 4 miliar untuk 5G dan strategi investasi kami tidak akan berubah pada tahap berikutnya," kata Hu.
Stan Huawei di Mobile World Congress, dihiasi dengan tanda-tanda yang menampilkan tulisan "5G telah aktif", memamerkan teknologi 5G yang digunakan di tambang di China tengah dan perusahaan elektronik di Korea Selatan.
Perusahaan semikonduktor AS, Micron Technology, pada Selasa, mengatakan pihaknya telah kembali melakukan penjualan ke Huawei meskipun ada larangan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Trump melarang penggunaan produk Huawei karena alasan keamanan nasional.
Selain itu, pemerintah Trump khawatir sistem Huawei dapat digunakan oleh Beijing untuk memata-matai negara lain. Tuduhan itu telah dibantah Huawei.
Dalam beberapa hari terakhir juga muncul laporan bahwa pemerintah Trump mempertimbangkan untuk mewajibkan peralatan 5G yang dipakai di jaringan AS dibuat di luar China daratan, sebuah persyaratan yang menurut para analis dapat merombak ulang seluruh rantai pasokan.
"Masalah Huawei sudah melampaui 5G, itu berarti seluruh ekosistem rantai makanan telekomunikasi akan terpengaruh dari ujung ke ujung," kata Stephane Teral, seorang direktur eksekutif dan analis telekomunikasi di IHS Markit.
Pendiri dan CEO Huawei Ren Zhengfei awal bulan ini mengatakan bahwa penjualan ponsel pintar di luar negeri telah turun hingga 40% sebagai akibat dari larangan tersebut.
Saksikan video mengenai kinerja keuangan Huawei berikut ini.
(prm)
https://ift.tt/2IOdz3b
June 27, 2019 at 03:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meski Dijegal Trump, Huawei Tetap Kembangkan 5G"
Post a Comment