Berikut kurs dolar AS di pasar NDF hari ini, Kamis (27/6/2019), dibandingkan kala penutupan pasar spot hari sebelumnya, mengutip Refinitiv:
Periode | Kurs 27 Juni (15:57 WIB) | Kurs 26 Juni (07:24 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.175,1 | Rp 14.150,5 |
1 Bulan | Rp 14.228,1 | Rp 14.205 |
2 Bulan | Rp 14.281,1 | Rp 14.259 |
3 Bulan | Rp 14.348,1 | Rp 14.324 |
6 Bulan | Rp 14.518,1 | Rp 14.492 |
9 Bulan | Rp 14.702,1 | Rp 14.675 |
1 Tahun | Rp 14.886,1 | Rp 14.860 |
2 Tahun | Rp 15.604,5 | Rp 15.594,3 |
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 26 Juni pukul 15:58 WIB:
Periode | Kurs |
1 Bulan | Rp 14.215 |
3 Bulan | Rp 14.320 |
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,35%. Penguatan ini terjadi setelah mata uang Tanah Air menguat selama enam hari berturut-turut.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London. Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)https://ift.tt/2KFBBjb
June 27, 2019 at 02:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemarin Terlemah di Asia, Rupiah Bisa Bangkit Hari Ini?"
Post a Comment