Search

Sempat 'Terkecoh' oleh Menkeu AS, Yen Bisa Balas Dendam

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (26/6/19) kemarin. Namun, pada hari ini, Kamis (27/6/19) mata uang yang dianggap safe haven ini memiliki peluang kembali menguat, membalas pelemahan kemarin.

Tanda-tanda penguatan yen sudah mulai terlihat, pada pukul 7:45 WIB diperdagangkan di kisaran 107,73/US$ atau menguat sekitar 0,04% setelah melemah 0,56% kemarin, mengutip data dari Refinitiv.

Pelemahan yen pada perdagangan kemarin bisa dikatakan akibat technical rebound dari dolar AS, setelah terus ditekan dalam dua bulan terakhir hingga menyentuh level terlemah sejak 3 Januari lalu. Dolar juga mendapat tenaga untuk menguat setelah Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengesampingkan peluang untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan.

Hal itu diungkapkan oleh Presiden The Fed St. Louis, James Bullard yang juga merupakan anggota pembuat kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC).


"Duduk di sini hari ini, saya rasa 50 basis poin akan berlebihan," ujarnya kepada Bloomberg TV dan dikutip Reuters.

"Saya tidak merasa situasi saat ini benar-benar meminta hal tersebut namun saya bersedia menurunkan 25 basis poin. Saya tidak suka mendahului pertemuan (The Fed) karena banyak hal bisa berubah hingga saat itu tiba. Namun, jika saya harus memutuskan hari ini, itulah yang akan saya lakukan," lanjutnya.

Jika Bullard yang dikenal paling dovish saja mengesampingkan peluang pemangkasan sebesar 50 basis poin, berarti jika ekonomi AS tidak merosot tajam dalam satu bulan ke depan, sudah pasti hal tersebut tidak akan terjadi.

Perhatian pelaku pasar kini kembali tertuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan berlangsung pada 28 - 29 Juni di Tokyo Jepang. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping akan menjadi sorotan utama terkait perang dagang kedua negara.


Pada Rabu kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kepada CNBC International mengatakan kesepakatan dagang dengan China sudah "sekitar 90%" sudah selesai. Pernyataan Mnuchin memunculkan harapan akan damai dagang segera terjadi, dan mata uang safe haven yen mulai ditinggalkan oleh pelaku pasar.

Namun, kemudian muncul penjelasan bahwa pernyataan tersebut merujuk pada kejadian di awal Mei lalu sebelum perundingan dagang AS - China berujung kegagalan dan Presiden Trump kembali menaikkan bea impor produk China.


Pasar "terkecoh" oleh Mnuchin, dan kini kembali harap-harap cemas apakah pertemuan Trump - Xi akan mengakhiri perang dagang atau justru malah semakin berkobar.

Dengan kondisi harap-harap cemas ini, mata uang yen si safe haven bisa kembali menjadi incaran investor dan pada akhirnya kembali menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(prm)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2J6rRv0

June 27, 2019 at 03:27PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sempat 'Terkecoh' oleh Menkeu AS, Yen Bisa Balas Dendam"

Post a Comment

Powered by Blogger.