Untuk perdagangan hari ini Rabu (26/6/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah terbatas. Adapun level pergerakannya berpotensi terjadi pada rentang 6.280 hingga 6.355.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pagi tadi ditutup memerah. Dow Jones Industrial Averange (DJIA) turun 0,67%, S&P 500 terkoreksi 0,95%, sedangkan Nasdaq Composite amblas 1,51%.
Bursa AS lesu menyimak pidato Powell yang mengatakan bahwa bank sentral masih memasang mode wait and see untuk menghitung seberapa cepat perubahan ekonomi saat ini. Bank sentral juga tidak akan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan ekonomi secara jangka pendek.
"Kami tidak dalam kondisi untuk bekerja berdasarkan pergerakan finansial jangka pendek. Kami harus melihat lebih jauh dari itu," ujar Powell.
Pernyataan tersebut agaknya menjadi perlawanan terhadap pemerintah, di mana Presiden AS, Donald Trump telah berkali-kali mendesak The Fed untuk
menurunkan suku bunga acuan. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Trump mengancam akan mencopot Powell dari jabatannya.
Gubernur The Fed St. Louis, James Bullard juga mempunyai andil dalam membuat pasar saham kurang bergairah. Ia mengatakan bahwa ekspektasi pelaku pasar akan penurunan suku bunga acuan terlalu tinggi.
"Saya pikir 50 basis poin terlalu berlebihan," ujar Bullard dalam wawancara dengan BloombergTV, seperti yang dikutip dari Reuters.
Dari dalam negeri, aksi beli investor asing pada saham-saham blue chip membuat IHSG berhasil di tutup hijau. Asing kemarin membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 443,7 miliar di pasar reguler.
Data neraca dagang RI yang surplus untuk bulan Mei sebesar US$ 210 juta, menjadi pemikat asing untuk masuk ke pasar saham. BPS mencatat impor turun 17,71% secara tahunan pada angka US$ 14,53 miliar. Sedangkan ekspor juga turun, namun hanya 8,99% secara tahunan menjadi US$ 14,74 miliar.
Dari sisi teknikal, IHSG masih tampak berfluktuasi seiring dengan pergerakannya dalam beberapa hari terakhir tepat di garis rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Sumber: Refinitiv
|
Jika terjadi penurunan, ada potensi mengarah ke level 6.257 yang mana level tersebut adalah celah kenaikan (gap up) yang terbentuk pada minggu lalu.
level tersebut sekaligus menjadi penghalang pelemahan terdekat IHSG saat ini (support).
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam)
https://ift.tt/2ILXKtZ
June 26, 2019 at 03:49PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street Merah dan The Fed Tak Jelas, IHSG Kebingungan"
Post a Comment