Namun dengan bergabung dengan Grab, salah satu pengemudi bajay di kawasan Kota Tua, Rino, kini bisa tetap menjalankan usahanya menarik Bajay dan bersaing.
Sempat merasakan sepinya penumpang, Rino pun merasa harus mengikuti perkembangan zaman dan langsung menyetujui ajakan temannya untuk bergabung GrabBajay.
"Sekarang kan angkutan sudah online semua. Makanya langsung tertarik ketika diajak," kata Rino dikutip dari Detik.com, Jumat (28/06/2019)
Dia bergabung sejak Agustus 2018, ketika Grab mulai mensosialisasikanBajay Online. Baru saat September pesanan melaluiGrabBajay mulai masuk.
"Alhamdulillah sekarang orderan banyak lagi. Paling sedikit saya dapat Rp 100-150 ribu per hari. Dulu sih paling sedikit Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu pernah," kata Rino.
Selain itu, meski menjadi mitra GrabBajay, Rino tetap bisa mencari penumpang secara konvensional. Dengan begitu lebih banyak pelanggan yang bisa diangkut setiap harinya.
Biasanya dia mengangkut 7-9 penumpang per hari, di daerah Mangga Besar dan Kota tua. Dengan GrabBajay dia bisa mengangkut 10-12 penumpang setiap harinya. Jumlah penumpang bisa meningkat lagi pada saat hujan dan acara tertentu seperti tahun baru.
"Pokoknya kalau ada acara seperti tahun baru. Atau kalau lagi hujan, biasanya permintaan tinggi. Karena orang yang biasanya naik ojek motor, mereka beralihnya ke pesan bajaj. Kalau naik pesan taksi kan tanggung tapi kalau naik bajaj bisa angkut berdua," ungkapnya.
Untuk bergabung menjadi mitra pun menurut Rino tidaklah sulit. Cukup membawa KTP, Kartu Keluarga dan keterangan domisili tinggal di Jakarta dari kelurahan setempat. Sementara untuk kendaraan, cukup menyertakan izin kendaraan, KIR dan STNK yang masih berlaku.
Saksikan Video Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta
[Gambas:Video CNBC]
https://ift.tt/2Xg8sl3
June 29, 2019 at 05:43PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dengan Bantuan Grab, Bajay Kini Bisa Bersaing Melawan Zaman"
Post a Comment